Sumber : http://lenta.ru/news/2014/04/18/amur/
Catatan : Maaf saya pakai google translate, soalnya makai bahasa Russia 😀
Sebelumnya penulis bertemu dengan seorang pejabat AL pada 13/03/2014 lalu, saya sempat mengobrol tentang kegagalan pembelian 2 kapal selam kilo bekas yang ditawarkan Rusia. Ini sedikit pembicaraannya.
TNI gagal membeli KS Kilo ?
“Jadi belum gagal, ini masih proses. masih proses berjalan. Kan sekarang kita dihadapkan pada pilihan kita mau beli baru atau second,”.
Yang ingin membaca pembicaraan itu sudah pernah dimuat di warjag dan pembicaraan ini pernah diketawain oleh forum lain, sedih juga sih. T_T, hehehehe just kidding.
Link : https://atomic-temporary-195484490.wpcomstaging.com/tni-jajaki-kapal-selam-kilo-yang-baru/
Lalu pada tanggal 2 April 2014, penulis sempat ketemu dengan Mr. Think Thank (Kabaranahan) Kemhan, dan sempat ngobrol, ini sedikit transkrip yg dirangkum oleh teman saya. Di warjag dia sering jadi SR, maaf ya broo transkrip-nya saya pinjam dulu. 🙂
Kapal selam Indonesia di Korsel disebut lebih canggih?
Kapal selam itu telinganya tajam. Langkahnya senyap agar tak terdeteksi msuh. Bisa sembunyi sampai dalam. Dia bisa melontarkan persenjataan yg cukup jauh, dan daya hancurnya besar.
Apakah KS beli di Korsel bisa mengadopsi Club S?
Salah satunya itu. Makin sampai ke sana makin butuh konstruksi yg besar.
Dimensi dan bobot nambah. Kalau kilo clas sudah sampai 2000 ton. Kalau 1600an belum bisa dimuati club s.
Ini satu dari 3 kapal selam yg dipesan?
Kita sesungguhnya menginginkan itu untuk laut dalam, tapi uang kita masih di tipe laut dangkal. Club s’nya belum, ya itu wacana kilo class. Kalau jadi ya itu bisa pakai club S.
Kilo class sampai mana?
Masih kita pelajari, yg bekas dari segi ekonomi tak jadi pilihan.
Amur? Ya bisa jadi. Saya tak tahu persisi tapi bisa diatas 500-600 juta usd.
Tapi kendala di dpr? Ya kita harus liat secara komprehensif ya, alutsista yg harganya bukan mahal tapi memang segitu. Butuh perawatan lebih, kita bisa beli tapi belum tentu bisa rawat.
(lenta.ru dan Jalo)