Raih kesempatan 100 hari berinovasi bersama Airbus di bawah bimbingan para pakar
Dua tim mahasiswa asal Indonesia berhasil lolos ke Babak Dua kompetisi global tingkat mahasiswa ‘Fly Your Ideas’ yang diselenggarakan Airbus, menyingkirkan lebih dari 400 tim dari berbagai universitas terkemuka dunia.
Fly Your Ideas merupakan kompetisi yang menantang mahasiswa dari berbagai penjuru dunia untuk memberikan sebuah solusi inovatif yang dapat menjawab satu dari enam tantangan dunia penerbangan saat ini. Ini merupakan edisi keempat dari kompetisi yang diselenggarakan Airbus setiap dua tahun sekali bekerja sama dengan UNESCO.
Tim Rajawali asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dan Tim Fly Green yang berbasis di Universitas Sebelas Maret, Solo merupakan dua di antara 100 tim teratas yang lolos ke Babak Dua dari total 518 proposal masuk. Evaluasi ketat tersebut dilakukan oleh lebih dari 50 pakar Airbus.
“Kami bangga dapat mewakili Indonesia di antara 100 tim terbaik yang terpilih berkat ide-ide inovatifnya,” kata ketua Tim Rajawali Hibran Maksum, mahasiswa teknik mesin UGM. “Keberhasilan kami memasuki babak ini telah menghantarkan kami untuk bisa berada di bawah bimbingan pakar Airbus untuk mengembangkan ide-ide kami lebih jauh.”
“Tim kami tengah mengembangkan sumber listrik alternatif bagi bandara. Sebuah bandara dapat melayani hingga ribuan orang dan beroperasi hingga 24 jam sehari. Biaya operasional untuk listrik pun terus menanjak. Namun, dengan sistem yang disebut ‘piezzoelectrics’, kita dapat memanfaatkan para pengguna bandara ini sebagai sumber listrik alternatif dengan cara mengumpulkan arus listrik yang sebenarnya dihantarkan oleh manusia setiap kali kita melangkah,” lanjutnya.
Dengan memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia tersebut, kata Hibran, biaya penyediaan jasa transportasi udara dapat dikurangi lebih jauh lagi. Hal ini akan menjadi nilai lebih bagi industri penerbangan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, seperti di Indonesia.
Kedua tim asal Indonesia ini pun kini berada di tengah-tengah persaingan ketat sekelompok mahasiswa terpilih dan penuh keragaman yang terdiri atas 413 mahasiswa dari 48 kebangsaan berbeda. Berkat dorongan kuat Airbus untuk mendukung tingginya keberagaman, 71 persen dari tim-tim tersebut mencakup mahasiswa dari berbagai negara dengan latar belakang pendidikan yang berbeda pula, serta perpaduan komposisi pria dan wanita. Pasalnya, Airbus meyakini bahwa keseluruh aspek tersebut merupakan unsur penting untuk terciptanya inovasi.
“Saya sangat kagum atas keberagaman tim-tim yang masuk ke Babak Dua tahun ini,” kata Charles Champion, Airbus Executive Vice President Engineering. “Dari sini kita dapat melihat sebuah generasi yang tak lagi berpikir dalam sekat-sekat, melainkan bercita-cita untuk dapat berkolaborasi melampaui batas-batas tradisional seperti gender, kebangsaan dan disiplin ilmu.”
“Hal ini mencerminkan ambisi Airbus untuk bekerja dengan lebih lincah lagi dalam perusahaan kami yang bersifat global. Saya yakin para mentor dan pakar Airbus pun sangat antusias menyambut cara berpikir baru yang akan mereka temui selama 100 hari ke depan sebelum babak selanjutnya dimulai,” lanjutnya. “Kini perlombaan telah dimulai – semoga berhasil untuk para peserta!”
Masing-masing tim kini telah didampingi oleh seorang mentor dan seorang pakar Airbus yang akan membantu mengembangkan ide-ide mereka serta membagikan gambaran mengenai tantangan-tantangan industri penerbangan di kehidupan nyata dalam waktu 100 hari. Hanya lima tim terbaik yang akan masuk ke babak final dan mempresentasikan ide-ide mereka dalam sebuah acara langsung di fasilitas Airbus pada bulan Mei 2015 mendatang. Juara pertama nantinya akan mendapatkan hadiah senilai hampir Rp450juta, sedangkan juara kedua akan mendapatkan hadiah senilai kurang-lebih Rp220juta.
Hal yang paling membedakan Fly Your Ideas dari kompetisi global tingkat mahasiswa lainnya ialah keterlibatan mendalam tim Airbus. Para mentor dan pakar Airbus dipilih dari berbagai elemen industri, serta mencakup profesi non-teknis maupun insinyur dan pakar penerbangan.
Sumber : Siaran Pers Airbus Group