Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Besar Besaran Rusia

Rusia mengerahkan lebih 9.000 tentara, 500 tank dan persenjataan berat di Ukraina timur, kata Presiden Ukraina Petro (Reuters)

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan kepada parlemen bahwa militer Ukraina harus bersiap menghadapi “penyerangan besar-besaran” dari Rusia di tengah gelombang kekerasan di Ukraina timur.

Dalam pidato tahunannya kepada parlemen, Poroshenko memperingatkan mengenai “ancaman kolosal”.

“Militer Ukraina harus bersiap hadapi serangan baru dari musuh serta invasi besar-besaran di sepanjang perbatasan dengan Federasi Rusia. Kita harus benar-benar siap untuk itu,” kata Poroshenko.

Lebih dari 6.400 orang telah tewas di Ukraina timur sejak konflik dimulai pada April 2014 menyusul aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia.

Namun, menurut Poroshenko, “rencana Kremlin untuk menabur separatisme di tenggara Ukraina” telah gagal. Dia mengklaim pemberontak pro-Rusia hanya mampu bertahan di daerah Donetsk dan Luhansk, itu pun karena disokong persenjataan Rusia.

Rusia membantah telah mengerahkan militer di Ukraina, namun Poroshenko mengatakan sebanyak 9.000 anggota tentara Rusia diterjunkan ke wilayah konflik di Ukraina timur.

Contoh terbaru ialah pertempuran di Kota Maryinka dan Krasnohorivka.

Lembaga pengawas internasional OSCE mengatakan dalam jam-jam sebelum dan sesudah pertempuan berlangsung, di sekitar Maryinka terlihat persenjataan berat dalam jumlah besar yang dibawa ke area yang dikuasai pemberontak.

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh pihak berwenang di Kiev mempertaruhkan perjanjian damai yang ditandatangani di Minsk dengan menolak terlibat dalam dialog langsung dengan para pemimpin separatis.

Kremlin secara konsisten membantah mengirim tentara ke perbatasan, meskipun mengakui bahwa “relawan” mereka bergabung dengan pemberontak.

Ancaman Rusia

Pernyataan Poroshenko mengenai ancaman Rusia adalah yang kedua sejak wawancara dengan BBC akhir Mei lalu.

Ketika itu, dia mengaku tidak mempercayai Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Untuk lebih jelasnya, saya mengatakan bahwa kita tidak berperang dengan separatis yang didukung Rusia, namun ini adalah perang nyata dengan Rusia,” kata Poroshenko.

Ketika ditanya apakah dia mengkhawatirkan serangan Rusia dalam waktu dekat, Poroshenko mengaku Rusia ‘mempersiapkan sebuah serangan dan saya pikir kita harus siap untuk itu’.

BBC Indonesia

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: