Balikpapan – Kapal perang Amerika Serikat USS Rushmore yang melintas di Selat Makassar, Sulawesi Selatan, menolong 65 penumpang KM Titian Muhibah yang tenggelam Selasa (9/5) pukul 24.00-01.00 WIB. Kondisi semua korban selamat.
KM Titian Muhibah tenggelam pada koordinat 01 derajat 07 menit 3 detik lintang utara dan 118 derajat 43 menit 2 detik bujur timur. Namun, belum diketahui penyebab musibah tersebut.
Dikabarkan juga, 5 penumpang ditolong oleh nelayan dari Sulawesi Barat dalam kondisi selamat. Saat ini seluruh penumpang dibawa ke Mamuju, Sulawesi Barat.
Dari data yang dikumpulkan di Kantor SAR Balikpapan, diketahui KM Titian Muhibah membawa 65 penumpang dan 32 anak buah kapal (ABK). Kapal berangkat mulai pukul 13.30 dari Pelabuhan Tanjung Laut, Bontang, Kalimantan Timur, menuju Mamuju, Sulawesi Barat. Kapal juga mengangkut 10 unit sepeda motor.
Terapung-apung 2 Hari
Salah satu korban selamat karamnya Kapal Motor (KM) Titian Muhibah, Abdul Halim (50) terlihat masih syok setelah dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Balikpapan, Kamis (11/6/2015).
Pria yang bekerja sebagai tukang bangunan itu mengaku terlelap tidur saat kapal karam. Menurutnya kapal terbalik dan badannya mulai basah. “Saya tidur karena sudah malam, kaget saja posisi tidur terbalik dan badan basah semua,” ujarnya kepada TRIBUNKALTIM.CO.
Ia bersama penumpang lain akhirnya mengambil apa saja untuk menyelamatkan diri.
Abdul Halim sendiri mengunakan kayu selama mengapung. Selama dua hari terombang ambing, dirinya hanya meminum air laut untuk bertahan hidup.
Beruntung baginya dan penumpang lain karena di perairan tersebut ada kapal perang berasal dari Amerika Serikat. Abdul Halim dan penumpang lainnya yang selamat diangkat ke kapal perang tersebut.
Selama di kapal itu, Abdul Halim dan penumpang lain mendapat baju pinjaman dari tentara Amerika Serikat itu. Kemudian memakan biskuit dan air es selama di kapal perang milik negeri Paman Sam.
Bahkan Abdul Halim mengaku saat berada di kamar mandi di kawal empat tentara dengan membawa senjata laras panjang. “Kita semalam di kapal diawasi sama tentara Amerika,” katanya. Kini Abdul Halim dan korban penumpang karam dirawat RSUD Balikpapan.
Sebelumnya, KM Titian Muhibah berangkat dari Kota Bontang menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. KM Titian Muhibah merupakan kapal kayu sepanjang 20 meter.
Berangkat dari Perkampungan Atas Laut Malahing, Bontang Selatan, Kota Bontang, Senin (8/6/2015) sekitar pukul 08.00 Wita. Perkiraan waktu tempuh 30 jam, kapal kayu ini sedianya sudah tiba di Mamuju, Selasa (9/6/2015) siang.
Rusmini, warga Gang Tipalayo, Kelurahan Berbas Tengah, kerabat salah satu penumpang kapal mengaku menerima informasi tenggelamnya KM Titian Muhibah, Rabu (10/6/2015) pukul 15.00 Wita.
Informasi ini awal dikira hoax, namun Rusmini memastikan bahwa tengelamnya kapal tersebut benar adanya.
Rusmini sudah berkomunikasi langsung dengan kerabatnya, Muhdar (35), seorang korban KM Titian Muhibah yang selamat. Muhdar, kata Rusmini ditemukan di atas sebatang kayu di perairan Mamuju, setelah sempat mengapung di lautan sekitar 5 jam.
Viva.co.id dan TribunKaltim.co