Lumut – Boustead Naval Shipyard memulai pembangunan enam kapal frigate untuk Angkatan Laut Malaysia (RMN) dengan biaya RM9 miliar.
Wakil Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Abdul Rahim Bakri mengatakan proyek ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat sistem pertahanan maritim, selain meningkatkan perekonomian, terutama industri perkapalan.
“Ini adalah langkah ke arah yang benar untuk negara dalam memperkuat aset dan teknologi pertahanan. Kemampuan pembangunan industri pertahanan akan menempatkan Malaysia sebagai pemain industri pertahanan,” katanya.
Abdul Rahim berbicara dalam konferensi pers setelah meluncurkan pengelasan pertama proyek Litoral Combat Ship (LCS) di Boustead Naval Shipyard.
Kapal-kapal LCS yang dibangun ini akan memiliki berbagai kemampuan peperangan. Beberapa fitur utama dari kapal adalah, memiliki kecepatan maksimum 28 knot dan kemampuan senjata peluncur torpedo, sistem rudal anti-permukaan, sistem peluncur rudal anti-udara dan senjata kaliber menengah untuk memperketat kontrol keamanan di perairan Malaysia.
Pembangunan, integrasi dan tes pada kapal LCS, akan dilakukan sepenuhnya di Lumut Malaysia, di mana konstruksi modular akan dilakukan.
Kapal pertama Kelas ini diharapkan diserahkan pada bulan April 2019 dan selanjutnya, masing-masing kapal akan selesai setiap 10 bulan.
Bernama