Perang Proyek Kereta Api cepet Jakarta – Bandung telah mencapai puncaknya. Jepang yang telah lebih dahulu “hampir” mendapat proyek terancam oleh kehadiran Cina yang juga menjanjikan keuntungan dalam proyek ini.
1.Proposal Jepang
Biaya total Rp.60 trilyun. Dana bersumber bantuan pemerintah Jepang dengan bunga 0,5% dan tenor 40 tahun, artinya pmerintah boleh “nyicil” 40 tahun alias utang kepada Jepang.
Jepang menawarkan kereta Shinkansen Series E5 dengan kecepatan 320km/jam dengan hitungan jakarta-bandung hanya 36 menit, (lebih cepat dari pada orang pacaran)
dengan harga tiket ditentukan oleh jepang Rp 200.000 – 220.000 per penumpang.
Tidak melibatkan BUMN atau swasta dari Indonesia dan pemerintah Jepang mengutus utusan khusus Jepang Mr.Hiroto izumi untuk melakukan lobi.
2.Proposal China
Biaya Rp.71 trilyun, sumber dana dari China Development Bank Corporations dengan bunga 2% dan masa pinjam 40 tahun.
Bersedia bekerja sama dengan swasta lokal Indonesia dan menunjuk PT.Wijaya karya sebagai rekan, dengan bentuk usaha patungan dengan 7 BUMN lokal Indonesia dan 7 pengusaha dari china.
Produknya kereta cepet CRH 380A dengan kecepatan 320km/jam, dengan harga tiket Rp.160.000 – 170.000/ orang.
Untuk melobi presiden Jokowi maka pihak China mengutus Menteri Komisi pembangunan nasional dan Reformasi Mr.Xu shaoshi untuk memaparkan proposal tersebut. Sebagai bonus jika China memenangkan proyek ini, maka China akan berinvestasi sebesar Rp.1.300 trilyun untuk pemerintah Indonesia di semua sector industri dan infastrukturnya.
Telik Sandi
