Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Angkatan Udara India Mengeluhkan Sukhoi Su-30

SU-30 MKI2, India
Angkatan Udara India Mengeluhkan Sukhoi Su-30 1

New Delhi – 3 OKT 2015: Angkatan Udara India (AUI) telah membuka semua masalah serius kepada publik terkait ketersediaan operasional penempur garis depan mereka armada pesawat tempur Su-30MKI, yang dilaporkan serendah 50 persen. Lalu untuk pertama kalinya AUI mengeluh tentang kualitas pesawat tempur ini.

“Banyak sekali masalah terkait perbaikan, pemeriksaan, waktu persiapan (turnaround time) dan persediaan suku cadang dari pabrikan peralatan asal,” keluh Kepala Angkatan Udara India Arup Raha di sebuah konferensi pers di Hari Angkatan Udara India. AUI sudah mempunyai kontrak untuk 272 unit pesawat tempur Su-30MKI yang kebanyakan adalah produksi Hindustan Aeronautics Limited (HAL) dengan lisensi di India.

“Mereka tidak menepati target produksi, dan ada masalah dengan quality control” kata Laksamana Udara tersebut.

Pada sebuah wawancara ekslusif sebelum konferensi pers ini dimulai, Raha menginformasikan Arming India bahwa AUI berencanna untuk mempunyai 13 squadron yang dilengkapi oleh pesawat tempur Su-30MKI. “Ada beberapa hambatan dalam penyelesaian dan pengiriman, tapi tidak terlalu mengkhawatirkan yang sudah dibicarakan untuk penyelesainnya,” katanya mengenai program Su-30MKI.

Keuntungan dari suku cadang yang siap tersedia. Menurut Raha, Su-30MKI milik AUI cocok untuk latihan Indradhanush di Inggris dan tidak terlewat satu misipun karena tersedinya suku cadang. “suku cadang pada saat itu tersedia 100 persen untuk pesawat tempur kami pada latihan ini,” ingatnya. Suku cadang akan diupayanka untuk diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.

Kepala AUI juga menunjukan masalah di pesawat tempur generasi kelima dengan Rusia. “Ada beberapa masalah yang terkait dengan teknologi, biaya dan jenjang waktu. Hal ini sudah kami sampaikan kepada para pejabat yang terkait,” katanya.

Walaupun melihat dari kemitraan yang erat, isu seperti ini menunjukan hubungan yang rapuh dengan pihak Rusia. Tahun lalu, ada perselisihan antara AUI dan pabrikan asal Rusia setelah jatuhnya pesawat tempur Su-30MKI di Pune. Pihak AUI menyatakan bahwa kursi pelontar tiba-tiba saja bekerja sebelum sesaat mendarat. Kedua pilot dilontarkan sebelum mereka mendarat di lapangan udara Lohegaon di Pune yang menyebabkan kecelakaan tersebut.

Armingindia.com

Share:

Penulis: