Beijing – Adanya kemungkinan kontrak dari Indonesia dapat memperpanjang manufaktur pesawat F-16 hingga tahun 2018, kata pihak Lockheed Martin, perusahaan yang sedang menyiapkan pesanan peswat untuk pemerintah Irak yang mungkin menjadi penjualan terbesar yang terakhir bagi pesawat tempur di lini produksi saat ini.
Meskipun Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan pada September bahwa negaranya telah memilih Sukhoi Su-35 untuk pesanan tempur berikutnya, kesepakatan itu belum ditandatangani. Pesawat F-16 tetap menjadi pesaing, menurut Randall Howard, direktur pengembangan bisnis Lockheed Martin untuk F-16 Viper.
Indonesia sedang mempertimbangkan pembelian peswat tempur versi F-16V, yang meliputi radar Northrop Grumman APG-83, yang menggunakan sensor active electronically scanning array (AESA).
Aviationweek.com