Pasukan khusus Perancis dikerahkan ke sebuah hotel mewah di ibu kota Mali, Bamako, untuk membantu mengakhiri penyanderaan massal di hotel itu, Jumat (20/11/2015).
“Dalam menanggapi permintaan dari pihak berwenang Mali, Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian memutuskan untuk mengirim satu unit pasukan khusus Perancis,” kata kementerian itu, yang menambahkan mereka datang dari Burkina Faso.
Unit pasukan khusus “tiba di tempat kejadian pada pukul 14.00 waktu Perancis (atau pukul 20.00 WIB)”, kata kementerian tersebut.
Mali merupakan bekas koloni Perancis.
Pasukan khusus AS juga terlibat dalam operasi di Radisson Blu Hotel itu dan telah menyelamatkan setidaknya enam warga Amerika, kata seorang juru bicara militer AS.
Sejumlah pria bersenjata menyandera 170 tamu dan staf hotel, termasuk banyak orang asing setelah melancarkan serangan dengan senjata otomatis. Penyanderaan itu terjadi tepat seminggu setelah serangan militan yang mematikan di Paris.
Kantor kepresidenan Mali melalui akun Twitternya berterima kasih kepada pasukan keamanan dan negara sahabat atas dukungannya dalam mengatasi penyanderaan di hotel.
Sekelompok pria bersenjata memasuki dengan paksa Hotel Hotel Radisson Blu di Bamako dan menyandera 170 orang. Sedikitnya 30 sandera berhasil lolos. Sedikitnya 18 orang tewas dan dua prajurit terluka.
Pasukan khusus AS membantu operasi penyelamatan sandera. Pasukan khusus Prancis juga diterbangkan langsung dari Prancis menuju Bamako.