Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pesawat Amfibi Rusia Selesai Bantu Pemadaman Hutan di Indonesia

Amfibi Be-200CS

Sejak 20 oktober lalu, pemerintah Rusia melalui Kementerian Penanggulangan Bencana (MChS) menerjunkan dua unit pesawat Amfibi Be-200CS untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Setelah lebih sebulan, Kementerian Penanggulangan Bencana (MChS) federasi Rusia menginformasikan telah menyelesaikan tugasnya di Indonesia.

“Selama satu bulan, pesawat Kementerian Penanggulangan Federasi Rusia telah menggunakan 647 drainase dan menyemprotkan lebih dari 7,7 ribu ton air,” ujar pihak MChS Rusia.

Dua unit pesawat amfibi Be-200CS beroperasi di wilayah yang mengalami kebakaran hutan di kondisi yang sulit. Untuk dapat bekerja dalam kondisi seperti itu, pesawat dilengkapi dengan teknologi pencitraan termal yang memungkinkan untuk menyemprotkan air tepat di titik-titik api.

Pihak MChS juga melaporkan bahwa koordinasi antara kelompok penerbangan MChS Rusia dan pasukan darat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia berhasil melindungi lebih dari 20 permukiman dari kobaran api serta menyelamatkan lebih dari 2.500 jiwa, hewan, dan tumbuhan langka yang terancam punah, sekaligus menyelamatkan bangunan warisan budaya Indonesia.

Sejak awal operasi, pesawat amfibi Be-200CS telah berhasil memadamkan 50 titik kebakaran di Pulau Sumatera, dengan menggunakan 660 drainase dan menyemprotkan 8.000 ton air. Namun demikian, tim penerbangan MChS Rusia sempat menghadapi kesulitan saat memadamkan kebakaran di Sumatera karena sulitnya medan.

MChS Rusia juga manambahkan sebagai akibat dari cuaca kering dan berangin, kebakaran hutan menghasilkan asap tebal yang berdampak pada sulitnya pemadaman. Untuk pemadaman kebakaran dalam kondisi sulit tersebut, pesawat amfibi Be-200CS dilengkapi dengan kamera pencitraan termal yang menampilkan gambar permukaan daratan dengan teknologi infra merah.

Kebakaran hutan melalap ribuan hektar lahan di Indonesia, termasuk lahan gambut yang membuat api sulit dipadamkan. Pada tahun 1997 – 1998, kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran bernilai sekitar sembilan miliar dolar AS. Api biasanya padam seiring dengan dimulainya musim hujan. Namun tahun ini, kedatangan musim hujan tertunda. Menurut para ahli, kebakaran akan berlanjut sampai akhir tahun ini atau bahkan hingga awal tahun depan.

Indonesia tengah melakukan operasi pemadaman api terbesar dalam sejarah. Pemadaman kebakaran di darat melibatkan lebih dari 22 ribu tentara dan aparat kepolisian.

Pengamat dari BNPB Indonesia telah berulang kali mengagumi teknologi penanggulangan bencana dan aviasi Rusia serta keterampilan para ahli dari Kementerian Penanggulangan Bencana Rusia.

“Indonesia sangat berterima kasih kepada tim penyelamat Rusia atas bantuan yang tepat waktu dan efektif dalam memadamkan kebakaran. Ada banyak wilayah yang berhasil diselamatkan dengan bantuan pesawat Rusia,” demikian disampaikan perwakilan dari BNPB Indonesia Richard Hant.

Kecanggihan Amfibi Be-200CS

Pesawat Amfibi Be-200CS bukan kali ini diterjunkan Rusia ke Indonesia. Sebelumnya pada awal Januari lalu, Pesawat Rusia ini bergabung dalam pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di sebelah selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Be-200CS kala itu, cukup menyita banyak perhatian karena kecanggihannya sebagai pesawat amfibi, mampu lepas landas dan mendarat di air.

Produk perusahaan Rusia, Beriev Aircraft Company, ini dirancang untuk menjalankan beragam tugas, sebagai pemadam kebakaran, menjalani fungsi SAR, patroli keamanan laut, hingga membawa penumpang ataupun kargo. Harga per unitnya 40 juta dolar AS atau setara Rp 500 miliar hingga menggoda pemerintah indonesia untuk membelinya.

Pesawat ini mulai diperkenalkan pada 1989, dan Pemerintah Rusia memberikan izin produksi pada 8 Desember 1990. Pada 1991, pesawat ini diperkenalkan dalam pameran dirgantara internasional, Paris Air Show.

Be-200 memiliki kapasitas angkut air hingga 12 ton (12.000 liter atau 3.170 galon) serta 72 penumpang.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: