Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Parlemen Rusia Indikasikan Balas Turki

Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin
Parlemen Rusia Indikasikan Balas Turki 1

Rusia terus menekan Turki pasca ditembaknya Jet Su-24 oleh pesawat Turki. Juru bicara parlemen Rusia, Sergei Naryshkin mengatakan, Moskow memiliki hak untuk membuat respon militer. Menurutnya, penembakan pesawat jet Su-24 adalah pembunuhan yang disengaja dan harus dihukum.

“Kami tahu mereka yang melakukan ini dan mereka harus dihukum. Di saat yang sama, respon yang diberikan oleh Rusia mengikuti aturan yang sesuai dengan hukum internasional. Dan di sisi lain, Rusia juga mempunyai hak untuk mengambil respon militer,” tuturnya seperti dikutip dari Reuters.

Naryshkin juga mengatakan, Moskow telah mengalokasikan sumber daya tambahan militer untuk meningkatkan kemananan pesawat tempur Rusia. Salah satunya adalah dengan menempatkan sistem pertahanan rudal S-400.

“S-400 ditempatkan guna menjaga keselamatan penerbangan pesawat Rusia, militer dan pasukan udara kami yang bertugas untuk menghancurkan infrastruktur teroris yang disebut ISIS dan organisasi teroris lainnya yang beroperasi di Suriah,” katanya.

Namun Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut penyebaran sistem rudal S-400 Rusia di Suriah sebagai langkah agresi.

Diketahui, S-400 merupakan sistem senjata rudal anti-pesawat generasi baru yang dikembangkan oleh Pusat Biro Desain Almaz sebagai modifikasi dari S-300. Sistem peluncur rudal S-400 menunjukan seperti apa seharusnya sistem antiroket ‘beracun’ bekerja. Sistem ini dapat menembak 36 sasaran sekaligus, dengan mengarahkan hingga 72 buah roket pada sasaran.

S-400 bekerja enam kali lebih cepat dibanding pendahulunya, termasuk dibanding sistem buatan AS, Patriot. Hal tersebut mungkin karena adanya penggunaan peluncur vertikal dan konstruksi tersendiri dari roket milik S-400.

Selain itu, S-400 dapat mengikat sasaran tidak hanya dari sistem radar miliknya, namun juga melalui informasi dari luar yakni dari titik pengendali sistem pertahanan udara dan antiroket lain, satelit, serta pesawat peringatan udara radar jarak jauh. Setiap kompleks S-400 tidak hanya mampu menembakan rudal pada obyek-obyek asing, namun juga mengendalikan jaringan kompleks peluncur rudal tipe lainnya yakni S-400, S-300, Pansir-S1, dan Tor-M1, serta menyatukan puluhan peluncur dengan ratusan roket di bawah komandonya.

S-400 adalah satu-satunya peluncur rudal yang kompleks yang dapat mengenai sasaran yang lebih tinggi dari langit itu sendiri. Sistem ini juga dilindungi dengan baik terhadap serangan-serangan elektronik.

Share:

Penulis: