Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem mengatakan, ISIS mendapatkan persenjataan dari Turki. Hal itu diungkapkannya kala bertemu dengan kompatriotnya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
“Turki mempunyai hubungan erat dengan kelompok teroris di Suriah atas dasar kesamaan ideologi karena menganggap kelompok teroris semacam keturunan dari Kekaisaran Ottoman,” kata Moualem seperti dikutip dari laman TASS, Minggu (29/11/2015).
Menurut Moualem, persenjataan yang didapatkan oleh ISIS adalah hasil perdagangan minyak ilegal kelompok tersebut melalui wilayah Turki. Turki akan memasarkan minyak mentah ISIS ke sejumlah negara, sedangkan ISIS akan mendapatkan persenjataan.
“Turki akan memastikan ekspor dan transportasi minyak yang dicuri oleh ISIS dari Suriah dan Irak. Minyak ini kemudian dibawa ke pelabuhan untuk dikirim ke negara-negara lain,” kata Moualem.
“Sebagai gantinya, ISIS menerima senjata dan diberikan akses perjalanan yang aman. Mereka tidak harus diturunkan di Suriah,” tambahnya sembari berharap agar kerjasama antara Angkatan Udara Rusia dengan tentara Suriah bisa mengakhiri mimpi dan ambisi Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan.