Inggris mengerahkan dua jet pembom Tornado dan pesawat jet tempur Typhoon dalam misi menggempur ISIS di Suriah. Pesawat-pesawat tempur Inggris itu menggunakan jenis rudal dan bom canggih.
Jenis rudal yang digunakan pesawat-pesawat jet tempur Inggris itu adalah rudal Brimstone. Sedangkan jenis bom yang digunakan adalah bom Paveway yang dilengkapi laser. Pesawat-pesawat tempur itu lepas landas dari pangkalan militer Siprus menuju Suriah
Parlemen Inggris dengan hasil pemungutan 397: 223 suara anggota memberikan dukungan serangan udara Inggris di Suriah. Sekitar sejam setelah pemungutan suara, dua pesawat jet pembom Tornado dan enam pesawat jet tempur Tyhoon memulai perjalanan dari pangkalan militer di Siprus menuju Suriah.
Enam pesawat jet tempur Typhoon Inggris yang menjalankan misi menggempur kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dilaporkan membawa 500 pound bom Paveway. Enam pesawat tempur itu sebelumnya melakukan perjalanan dari pangkalan Lossiemouth, Skotlandia menuju Siprus.
Inggris juga berencana menggandakan jumlah pesawat yang sudah ditempatkan di Siprus yang memungkinkan pilot Angkatan Udara Inggris (RAF) untuk melakukan dua kali lebih banyak misi tempur terhadap ISIS.
Selain itu, Inggris juga menyiapkan sekitar 150 personel militer tambahan. Ratusan personel itu dijadwalkan berangkat untuk misi tempur, besok pagi.
”Serangan tu dilakukan di Suriah,” kata sumber pemerintah, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip Reuters. Namun, belum ada laporan tentang hasil serangan perdana Inggrisn terhadap kelompok ISIS di Suriah.
Menurut Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, serangan perdana di Suriah sudah berlangsung cepat, karena pesawat-pesawat jet pembom Tornado sudah ditempatkan di Timur Tengah sejak Inggris meluncurkan agresi terhadap ISIS di Irak.
”Serangan udara saja tidak akan membereskan ISIS,” katanya. ”Tetapi mereka dari waktu ke waktu akan melemahkan ISIS dan memaksa perubahan dalam perilakunya,” lanjut dia.
Menurutnya, untuk mengusir ISIS dai Raqqa, Suriah butuh juga serangan darat. ”Pada akhirnya akan perlu serangan darat di Raqqa,” ujarnya.”Itu akan muncul dalam beberapa bulan atau mungkin beberapa tahun.”