Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Melihat Wamil di Rusia

Wamil Rusia
Melihat Wamil di Rusia 1

Rusia adalah salah satu Negara yang mewajibkan warganya ikut pelatihan militer. Masa pengabdian wajib militer (wamil) berlangsung selama satu tahun. Waktu panggilan wamil di Rusia terbagi dua periode yakni pada musim gugur (1 Oktober hingga 31 Desember) dan panggilan wamil musim semi (1 April hingga 15 Juli).

Dalam periode panggilan wajib militer, Kementerian Pertahanan Rusia biasanya memanggil lebih dari 100 ribu orang laki-laki untuk melakukan wajib militer.

Membentuk Karakter Lewat Wamil

Menurut Danila Rutskoy, pengajar bahasa Inggris di Institut AS dan Kanada Russian Academy of Sciences, para pemuda yang tertarik menjalani wamil hendak membentuk karakter mereka untuk menjadi pribadi tangguh.

“ada dua alasan mengapa saya memilih untuk ikut wamil dibanding melanjutkan pendidikan saya di tingkat aspirantura (setara s3), membeli ‘surat bukti wamil’, atau bersembunyi dari kewajiban tersebut. pertama, tidak ada satupun hal yang berguna bagi masyarakat dari pendidikan saya di aspirantura. kedua, saya merasa perlu membentuk diri menjadi pribadi tangguh. saya adalah seorang pelajar cukup baik. banyak pengajar yang mendorong saya melanjutkan pendidikan, namun tekanan tersebut justru lebih meyakinkan saya akan perlunya perubahan dan pentingnya wamil,” kata Rutskoy.

Rutskoy mengaku alasannya masuk wamil bersifat personal, karena tak ada pihak yang membujuk dirinya, malah sebaliknya orang-orang meminta ia untuk tetap di Moskow.

“Saya merasa wamil penting untuk saya. Saya menjalani wamil di Krasnodar, kemudian di Podmoskovye (pinggiran kota Moskow). Saya mengabdi sebagai pemberi sinyal. Secara garis besar, saya tidak berubah banyak dan target yang saya tetapkan memang tidak tercapai. Akan tetapi saya sempat menyelesaikan tugas-tugas perorangan selama 24 jam sehari, mendapatkan pengalaman memimpin puluhan orang, bahkan sempat menembak menggunakan senapan AK-74M,” papar Rutskoy.

Menghindari Wamil

Keengganan berpisah dengan kehidupan yang biasa mereka jalani merupakan salah satu alasan utama pemuda Rusia untuk menghindari wamil.

“Menurut saya, wajib militer yang dianggap sebagai kewajiban warga negara bagi anak muda itu sebenarnya merupakan satu tahun penyiksaan, hanya membuang waktu dengan sia-sia. Saya berdiskusi dengan beberapa bekas teman sekelas saya yang kembali dari wamil dan menjadi warga sipil. Mereka seperti orang yang tak memiliki niat untuk bekerja. Mereka tidak mengerti apa yang terjadi di sekitar mereka,” ujar seorang alumni Institut Teknik Fisika Moskow (MFTI) dan Aspiran (setara mahasiswa S3 di Rusia) dari Russian Academy of Sciences, sekaligus analis perusahaan Detskiy Mir, Andrey Safonov.

Safonov menyebutkan bahwa di Rusia terdapat pernyataan, “tidak ikut wamil berarti bukan laki-laki”. Namun, Safonov berpendapat, pernyataan itu seharusnya digunakan hanya bagi mereka yang memutuskan untuk bersembunyi di bawah meja pada waktu perang dan mereka yang melepaskan tanggung jawab untuk melindungi Rusia ke pundak teman-teman dan rekan mereka sendiri.

“Saya tidak mengerti bagaimana seorang yang bekerja, membayar pajak, mendalami ilmu pengetahuan, dan mendidik anak, tiba-tiba dianggap ‘bukan laki-laki’ hanya karena tidak mengikuti wamil selama satu tahun. Anda tidak menjadi seorang pria dengan menghabiskan satu tahun di barak tentara dan kehilangan semua pengetahuan yang dikumpulkan selama lima tahun mengenyam pendidikan,” kata Safonov.

Safonov “lolos” dari wamil karena kondisi kesehatannya. Akan tetapi, ia mengaku perlu sedikit membesar-besarkan tingkat keparahan penyakitnya saat pemeriksaan kesehatan.
“Semua itu terjadi tanpa sogokan ataupun ‘panggilan tingkat atas’. Saya benar-benar memiliki justifikasi yang menunjukan bahwa saya tidak mampu menjalani wamil, hanya perlu sedikit membesar-besarkan hal itu,” kata Safonov.

Share:

Penulis: