Tuduhan serius tengah tertuju pada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang masih menyoal ketegangan Turki dan Rusia, akibat insiden Sukhoi Su-24 Rusia yang ditembak jatuh F-16 Turki, 24 November 2015 lalu.
Erdogan ternyata disebutkan sudah merencanakan memerintahkan militernya, untuk menembak jatuh jet tempur Rusia itu semenjak enam pekan silam.
Tuduhan itu datang dari WikiLeaks yang memang sering mengungkap sejumlah konspirasi pemimpin-pemimpin dunia.
Kali ini, WikiLeaks menyebarkan tuduhan itu di dunia maya via akun Twitter @wikileaks, setelah me-retweet kicauan informan cyber Turki yang tak terungkap identitasnya.
WikiLeaks me-retweet kicauan informan berakun @fuatavni_f, yang mem-posting informasi itu pada 10 Oktober, enam pekan sebelum Sukhoi Rusia ditembak jatuh.
“Enam pekan sebelum jet Rusia ditembak jatuh, informan Turki berkicau soal penembakan itu yang merupakan rencana #Erdogan,” ungkap WikiLeaks di akun @wikileaks.
Lebih jauh, WikiLeaks meneruskan pernyataan informan Turki itu, bahwa Erdogan menembak jatuh Sukhoi Rusia demi mendapatkan “panggung” tersendiri, jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki 2019 mendatang.
Erdogan yang mulai khawatir akan kalah di Pilpres empat tahun ke depan, ingin meraup banyak suara dengan isu ancaman perang dengan Rusia. Hingga saat ini, Erdogan sendiri belum merespons bantahan terkait tudingan baru ini.