Kebanyakan tentara YPJ tidak menikah dan memilih untuk mengabdikan diri dalam perjuangan, hidup disiplin, berlatih, beramal, dan terutama “Havar”, yang berarti “persahabatan” dalam bahasa Kurdi. Havar juga menjadi motto mereka. Mereka yang bertempur berusia dari 18 hingga 24 tahun, tapi yang direkrut ada juga yang masih berusia 12 tahun sebagai juru masak, melakukan bersih-bersih dan berlatih bersama mereka yang lebih tua.
Di antara kalangan Kurdi, dikatakan bahwa para pejuang wanita mereka menggentarkan kaum militan ISIS, yang percaya bahwa jika mereka terbunuh oleh seorang wanita, maka mereka tidak akan ke surga.
Ada sekitar 24 tentara YPJ dan YPG (kesatuan pria) yang dimakamkan pada Agustus 2014 lalu di pemakaman ini. Para anggota keluarga memandang dengan hormat ketika anak-anak mereka gugur dalam pertempuran dan menyebut para tentara itu “Sehid” yang berarti “Syuhada” dalam bahasa Kurdi. Ada suatu pepatah dalam masyarakat itu, “Sehid na merin” yang artinya, “Syuhada tidak pernah mati.”