JakartaGreater.com – Korea Aerospace Industries (KAI) telah memamerkan prototipe pesawat latih TX. Mengambil basis dari pesawat latih / tempur ringan T-50, pesawat demonstrator TX akan melakukan ground dan uji penerbangan pada tahun 2016, ungkap KAI melalui email yang dikirimkan ke flightglobal. Pada tahun 2017, KAI berencana melakukan tes penerbangan di Amerika Serikat.
Pesawat ini dilengkapi dengan beberapa fitur terbaru, seperti dispaly layar lebar (Large Area Display-LAD), sistem pelatihan tertanam, dan kemampuan pengisian bahan bakar di udara.
Perubahan yang paling mencolok TX dari T-50 asli adalah penambahan punuk besar di punggung. T-50 dan berbagai variannya, dikembangkan melalui transfer teknologi dari Lockheed Martin.
Prototipe TX akan mengikuti kompetisi pengadaan pesawat latih untuk Angkatan Udara AS. Presiden Park Geun-hye telah mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk semaksimal mungkin memenangkan tawaran dari Angkatan Udara AS senilai 17 triliun won (U$ 14.4 milyar) tahun depan. Kesepakatan itu, jika berhasil akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Korea Selatan dengan pemasukan devisa sebesar 7.3 milyar Won dan menciptakan 43.000 lapangan pekerjaan baru.
Pemenang kompetisi TX nantinya akan menggantikan pesawat latih Northrop T-38 Talon, yang sudah mengabdi di Angkatan Udara AS sejak tahun 1960-an. Pengadaan pesawat latih ini nantinya bisa mencapai hingga 350 unit.
Munculnya pesawat demonstran TX dari Lockheed / KAI adalah momen yang penting, hal itu membuat tim Lockheed / KAI adalah pesaing pertama yang memamerkan pesawat latihnya. Selama bertahun-tahun sebelumnya KAI dan Lockheed telah menampilkan model dasar TX di berbagai pameran udara.
Pesaing pesawat latih TX lainnya adalah Northrop Grumman, Boeing (yang bekerja sama dengan Saab) dan Alenia Aermacchi.
Pada tanggal 12 Desember, Northrop Grumman enggan mengizinkan wartawan untuk melihat pesawat latih andalannya , tetapi akhirnya diperbolehkan dengan syarat tanpa foto. Pada hari yang lain dalam sebuah wawancara dengan flightglobal, presiden Darryl Davis Boeing Phantom Works menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang pesawat latih hasil kerjasamanya dengan Saab.
FlightGlobal/Koreajoongangdaily