Jakarta – Militer Indonesia (TNI) akan memperkuat kehadirannya di pulau-pulau terpencil, terutama di bagian timur yang masih kekurangan personil dan senjata, ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
“Kita perlu mengubah paradigma. Ketika Timor Timur masih bagian dari Indonesia, pulau terpencil dan terdepan Indonesia adalah Timor Timur. Sekarang Timor Timur telah berubah menjadi Timor Leste (sebagai negara merdeka), pulau-pulau terpencil kita adalah Liran, Wetar, Kisar, Leti (semua di Provinsi Maluku) dan Alor (di provinsi Nusatengga Timur), “katanya setelah menghadiri perayaan Natal di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta, 7/12/2016.
Panglima TNI mengatakan hanya dua personel angkatan laut dan dua tentara tentara yang kini ditempatkan di masing-masing pulau. Oleh karena itu, jumlah personel militer akan meningkat di masa depan.
Pulau Saumlaki yang berbatasan Australia memiliki radar untuk mendeteksi pesawat menyusup ke wilayah udara Indonesia. Tapi personil radar tidak dapat mengajukan permintaan kepada komandan pertahanan udara nasional untuk mengirim jet tempur Sukhoi dari skuadron di Makassar, Sulawesi Selatan, jika ada pesawat asing menyusup wilayah Indonesia, katanya.
“Jika ada pesawat asing menyusup (ke dalam wilayah Indonesia) apa yang bisa mereka lakukan adalah berdoa kepada Tuhan. Semoga pesawat keluar dari Indonesia,” katanya.
Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan TNI telah mengevaluasi kekuatan di perbatasan dengan dengan negara-negara lain. Untuk memperkuat kehadiran TNI di pulau-pulau terluar, bandara akan dibangun antara lain di pulau Selaru di provinsi Maluku, dengan demikian, pesawat militer dapat mendarat di sana.
