Genting Highlands – Militer Malaysia siap untuk menyebarkan asetnya ke lokasi tertentu di negara itu untuk memantau ancaman serangan oleh kelompok militan Daesh, jika diperlukan oleh Dewan Keamanan Nasional (NSC), kata Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein.
Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan, isu serangan teroris oleh Daesh memerlukan diskusi yang hati-hati, dan kebutuhan untuk melibatkan personil militer harus diputuskan oleh NSC yang diketuai oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
“Dalam memerangi kejahatan, personil militer sudah pasti bekerja sama dengan polisi sebelumnya, untuk melakukan patroli di bawah Blue Ocean Strategy Nasional, dan adanya kerjasama militer dengan polisi, tidak menjadi masalah.
“Keputusan memasukkan anggota militer untuk menghadapi ancaman Daesh, bukan Kementerian Pertahanan yang membuat, tapi Dewan yang akan memutuskan, kami akan menunggu petunjuk dan bergerak sesuai dengan hukum negara,” katanya kepada wartawan setelah menghadiri Diskusi Roadmap Program Pertahanan Kementerian, Minggu, 17/1/2016.
Dia ditanya wartawan apakah Kementerian Pertahanan akan memobilisasi aset militer untuk memantau daerah-daerah tertentu di dalam negeri, menyusul serangan militan baru-baru ini di Jakarta.
Mengenai ancaman Daesh, Hishammuddin mengatakan Kementerian Pertahanan telah meningkat kesiapannya melalui Intelligence Corps dan Unit Anti-Terorisme dan bekerja sama dengan semua aparat keamanan tentang masalah tersebut.
Dia mengatakan Kementerian juga melakukan diplomasi pertahanan dengan negara-negara tertentu, serta berbagi informasi dengan negara-negara yang telah lama menghadapi ancaman dari kelompok militan.
“Hal ini tidak hanya kita, tetapi seluruh dunia juga mencoba untuk menangani ancaman Daesh ini. Kita harus mengatasi ini bersama-sama, di mana hubungan dengan negara-negara tertentu harus diperkuat,” katanya.
Bernama