Angkatan Darat AS berencana memasang meriam otomatis 30 mm di kendaraan lapis baja Infantry Fighting Vehicle (IFV) Stryker 8×8 yang mana senjata itu memiliki amunisi air-burst, sebagai senjata anti pesawat. Fungsi ini diperlukan mengingat kekuatan Rusia dan China yang semakin berkembang.
Mellihat peperangan di Ukraina, cara baru Rusia dalam berperang, tidak hanya mengeksploitasi perangkat baru drone tetapi juga melakukan peperangan elektronik – mendeteksi, jamming, dan menipu transmisi musuh – untuk menutup komunikasi Ukraina atau melacak lokasi mereka. pemimpin Pentagon sangat prihatin bahwa AS telah kehilangan kemampuan dalam peperangan elektronik, tetapi menghidupkan kembali Tentara Early Warning adalah proses yang lambat.
Dengan Tentara ofensif jammer baru tujuh tahun lagi, layanan ini bukan menekankan pertahanan: Hal ini bereksperimen dengan jaringan sistem yang ada dengan cara baru sehingga mereka lebih baik dapat menahan ala Rusia jamming.
Salah satu inisiatif Angkatan Darat AS untuk melawan kemampuan Rusia itu, adalah meningkatkan IFV Stryker 8×8 dengan meriam otomatis 30 mm. Niat awalnya adalah untuk menghancurkan kendaraan lapis baja ringan seperti BMP Rusia, tapi kini ditingkatkan memiliki kemampuan penghancuran sasaran dan pertahanan di udara.
“Kami sudah latihan di White Sands [New Mexico] di mana kami melihat potensi ancaman teknologi kini berbeda dan dampaknya pada sensor kami,” ujar Lt Gen. David Mann, head of Army Space and Missile Defense Command.
Letjen Mann mengatakan setiap pesawat atau rudal baterai pertahanan mengandalkan radar sendiri, dan jika radar itu macet (karena jamming), maka baterai rudal akan menjadi buta. “Jadi Anda tidak bisa mengandalkan hanya satu sensor, Anda harus memiliki beberapa sensor … berbagai jenis, lokasi yang berbeda, panjang gelombang yang berbeda,” katanya. “[Dengan begitu] Patriot tidak hanya mengandalkan radar Patriot, tapi harus mampu mengambil feed dari radar lainnya apakah itu Sentinel atau lainnya, dan kami telah membuktikannya dalam latihan dan benar adanya”.
Pemasangan meriam otomatis 30 mm di IFV Stryker 8×8 sebagai pertahanan udara, juga bagian dari plot tersebut, jika suatu saat baterai rudal yang diandalkan (Patriot atau yang lain), buta karena di-Jamming.
Breakingdefense.com
