Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Ledakan Mematikan di Ankara

Kamera CCTV merekam detik-detik mengerikan saat sebuah mobil yang sarat dengan bahan peledak meledak pada jam sibuk di pusat ibukota Turki, Ankara, menewaskan sedikitnya 28 orang. Ledakan juga melukai sedikitnya 61 orang. Target serangan adalah konvoi kendaraan militer di pusat administrasi ibukota Turki.

Rekaman menunjukkan beberapa mobil melambat saat melewati konvoi bus militer Turki, yang saat diserang pemboman sedang berhenti menunggu lampu lalu lintas. layar CCTV tiba-tiba berubah putih saat bom meledak, meskipun tidak jelas dari mobil yang mana ledakan itu berasal.

Serangan itu terjadi di dekat persimpangan jalan yang sibuk, dan berjarak kurang 500 m dari gedung parlemen, dan juga dekat dengan kantor pemerintah dan markas angkatan bersenjata Turki.

Ambulans dan pemadam kebakaran segera dikirim ke lokasi ledakan, di mana para pekerja layanan darurat menolong korban yang berlumuran darah.

Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan pihak berwenang masih mencoba untuk menentukan jumlah korban tewas dan terluka, yang telah dibawa ke beberapa rumah sakit di daerah itu.

Laporan awal menyatakan ledakan itu menewaskan lima orang dan melukai 10 lainnya, namun jumlah korban tersebut segera meningkat dengan cepat.

Perdana Menteri Turki, menyatakan ledakan itu disebabkan oleh bom mobil yang menargetkan kendaraan militer yang membawa personel angkatan bersenjata. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab, tapi pihaknya berjanji pemerintah akan segera menemukan pelaku di balik serangan itu.

Sebuah ledakan kedua dilaporkan juga terjadi, menyebabkan kepanikan. Namun, media lokal mengklaim ledakan kedua disebabkan oleh polisi yang meledakkan paket mencurigakan.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu telah membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Brussels setelah ledakan, ungkap seorang pejabat di kantor Perdana Menteri. Sementara Presiden Recep Tayyip Erdogan juga menunda kunjungan ke Azerbaijan, ungkap sumber di Kepresidenan.

Juru bicara untuk Partai berkuasa Justice and Development (AKP) Omer Celik, mengatakan ia sangat mengutuk serangan itu, lapor media Turki. Meskipun laporan yang belum dikonfirmasi, pejabat keamanan Turki mengatakan kepada Reuters bahwa tanda-tanda awal menunjukkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berada di balik serangan itu.

Namun, sumber-sumber keamanan terpisah di tenggara terutama Kurdi Turki memberikan laporan yang berbeda, mereka percaya militan ISIS berada di balik pemboman itu.

ISIS telah dipersalahkan atas serangkaian pemboman di negara itu sejak pertengahan tahun lalu. Sebuah ledakan di Ankara pada 10 Oktober tahun lalu menewaskan 103 orang. Dua pembom bunuh diri dalam serangan Oktober meledakkan diri di kerumunan aktivis perdamaian di Ankara, sebuah serangan yang paling berdarah dalam sejarah modern negara itu.

Sebuah serangan pada 16 Januari juga menewaskan 11 orang, semua wisatawan Jerman, ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di jantung wisata Istanbul.

Turki juga sedang melancarkan serangan besar-besaran terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melancarkan puluhan serangan mematikan terhadap anggota pasukan keamanan di tenggara Turki.

PKK melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki pada tahun 1984, yang awalnya berjuang untuk kemerdekaan Kurdi meskipun sekarang lebih menuntut otonomi yang lebih besar dan hak minoritas yang setara dengan etnis terbesar di negara itu. Konflik yang terjadi telah mengakibatkan korban puluhan ribu orang tewas di kedua belah pihak.

DailyMail

Share:

Penulis: