Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Penampakan Radar Tiongkok di Laut Cina Selatan

A satellite photograph of Cuarteron Reef in the South China Sea’s Spratly islands, showing a possible high frequency radar installation being constructed by China on January 24, 2016. A radar system of this nature would dramatically enhance China’s ability to monitor vital shipping lanes, according to the Center for Strategic and International Studies (CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)
Inilah gambar hasil citra satelit yang menunjukkan kemungkinan Tiongkok sedang membangun sistem radar baru yang kuat di satu pulau di Laut Cina Selatan.

A satellite photograph of Cuarteron Reef in the South China Sea’s Spratly islands, showing a possible high-frequency radar installation being constructed by China on January 24, 2016. (CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)

A satellite photograph of Cuarteron Reef in the South China Sea’s Spratly islands, showing a lighthouse, probable communications and radar towers, a probable bunker, and a possible observation post constructed by China. The photo was taken on January 24, 2016. (CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)
Kepala Asia Maritime Transparency Initiative, Gregory Poling mengatakan bahwa gambar itu menunjukkan instalasi radar frekuensi tinggi yang dibangun di Cuarteron Reef, salah satu dari tujuh pulau baru milik Tiongkok yang baru-baru ini telah diperluas melalui program reklamasi tanah besar-besaran dalam rantai Spratly.

“Jika itu adalah radar HF, maka akan sangat besar meningkatkan kapasitas Tiongkok untuk memantau kapal-kapal dan pesawat di Laut China Selatan. Cuarteron adalah tempat yang logis untuk instalasi seperti itu karena menjadi tempat terbaik untuk menerima peringatan dini terkait pemberitahuan kapal atau pesawat yang datang dari Selat Malaka dan daerah lain di selatan,” kata Poling.

A satellite photograph of Gaven Reef in the South China Sea’s Spratly islands, showing a possible radar tower being constructed by China on February 12, 2016. (CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)
Selat Malaka yang berada di antara Malaysia dan Indonesia merupakan salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia. Sepertiga pengiriman dunia, sebagian besar minyak di Asia, melewati Laut Cina Selatan.

A satellite photograph of Hughes Reef in the South China Sea’s Spratly islands, showing a probable radar tower being constructed by China on February 7, 2016. (CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)

A satellite photograph of Johnson South Reef in the South China Sea’s Spratly islands, showing a probable radar tower being constructed by China on February 9, 2016. (CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe)
Tiongkok telah membangun tujuh pulau di Laut Cina Selatan, dan sedang dalam proses membangun tiga landasan pacu di pulau-pulau tersebut. Tiongkok mengatakan bahwa program pembangunan di Laut Cina Selatan diperuntukkan bagi penggunaan sipil.

The Washington Post

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: