Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dan Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) akan menekankan pada upaya untuk meningkatkan hubungan yang ada antara kedua negara. Panglima TLDM, Datuk Seri Ahmad Kamarulzaman bin Ahmad Badaruddin mengatakan bahwa pendekatan dengan memperkuat hubungan people-to-people akan dilakukan. Tujuan pendekatan itu adalah untuk saling berbagai pengetahuan terkait hal-hal yang membahayakan hubungan bilateral antara kedua negara.
Masalah yang dibahas tak hanya berkaitan dengan kerjasama ekonomi, sosial dan politik, tetapi juga berkaitan dengan masalah perbatasan. Peninggalan pemetaan batas negara selama periode kolonial telah menjadi masalah sensitif antara Indonesia dan Malaysia hingga saat ini.
Setidaknya ada lima titik perbatasan yang masih menjadi pembahasan Indonesia dan Malaysia. Lima titik tersebut antara lain Laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Selat Singapura bagian Timur, Selat Malaka bagian Selatan dan Selat Malaka.
Sebelumnya, pada hari Senin kemarin (22 Februari), Datuk Seri Ahmad Kamarulzaman telah bertemu dengan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Ade Supandi. Dalam pertemuan itu, dibahas mengenai rencana latihan bersama antara TLDM dan TNI AL, serta isu keselamatan maritim dan kecelakaan di laut. Pertemuan tersebut bermakna bagi kedua angkatan laut dalam bertukar pandangan dan ide untuk meningkatkan kerjasama strategis maritim.
astroawani.com dan gatra