KRI Cut Nyak Dien 375 memang telah tua, tapi kapal ini jagoan. Kapal jenis Parchim class inilah yang menjadi garis terdepan dalam operasi dan mengamankan laut Indonesia, di batas ujung nusantara.
Kadang sempat mikir juga sih. Saat itu saya sedang berada di perbatasan laut Indonesia dan Vietnam dan Malaysia di Laut Natuna. Ini kapal kalau didatangi kapal perang modern milik negara asing, kira kira bagaimana nyalinya ya ?. Tanya saya dalam hati.
Saat itu, pagi hari saya memandangi teman dari KRI Cut Nyak Dien 375, yakni KRI Sutedi Senoputra, yang berpapasan dengan KRI Hasanuddin yang saya tumpangi. Kedua awak dan Komandan kapal saling memberikan penghormatan dan KRI Sutedi Senoputra 378, dengan gagah meluncur menuju batas laut Indonesia dengan negara asing.
Saat itu Indonesia untuk pertama kalinya, membom dan menenggelamkan kapal asing milik vietnam. Sejumlah kapal perang TNI AL, bergerak ke tapal, batas, untuk menjaga segala kemungkinan. Tak lama melintas pula pesawat mata-mata Boeing 737 TNI AU, membuat situasi menjadi agak sedikit nyaman. KRI Hasanuddin melakukan penjagaan dekat sejumlah kapal Vietnam yang akan diledakkan.
Situasi di tengah laut yang jauh dari daratan Indonesia (12 -16 jam pelayaran) membuat perasaan kita terasa aneh. Dalam hati saya berkata : “ini kalau yang punya kapal marah dan balik menyerang, seperti apa ya ?”. Saya sempat di Aceh selama sebulan, saat pemberlakuan DOM Aceh. Tapi, perasaan lain, saat kita berlayar ke ujung negeri. Terasa sendiri, dan kapal ini terasa kecil, di hamparan laut yang sangat luas.
Kembali ke topik. KRI Cut Nyak Dien 375 adalah korvet pasukan AL Jerman Timur pada akhir 1970-an (Nama Pakta Warsawa : Project 133). Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Jerman timur menjual kapal-kapal Parcimnya ke TNI AL Indonesia pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama di laut.
Tanggal 24 September 2005, KRI Cut Nyak Dien menangkap kapal berbendera Taiwan yang dibajak oleh ABK-nya sendiri. Pasukan KRI Cut Nyak Dien berhasil menangkapnya di perairan Selat Sunda.
Photo : @oriphotographer / Defence.PK