Amerika Serikat, India, dan Jepang akan menggelar latihan angkatan laut di perairan Filipina utara dekat Laut Cina Selatan tahun ini. Latihan itu dilakukan guna mengantisipasi meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.
Pengumuman itu datang sehari setelah Amerika Serikat memperingatkan Tiongkok terhadap militerisasi Laut Cina Selatan, di mana Beijing terkunci dalam sengketa wilayah dengan beberapa negara, dan mengatakan akan ada konsekuensi.
Tahun lalu, Amerika Serikat dan India memperluas latihan angkatan laut tahunan mereka di Teluk Benggala untuk menyertakan Jepang setelah jeda delapan tahun, dalam sebuah langkah yang dilihat sebagai respon terhadap berkembangnya ketegasan Tiongkok di wilayah tersebut.
Kepala Komando Pasifik Amerika Serikat, Laksamana Harry B. Harris mengatakan bahwa latihan angkatan laut akan diselenggarakan di Laut Filipina utara dan Jepang akan mengambil bagian.
Laksamana Harris juga menyatakan bahwa kebebasan laut merupakan hak dasar dari semua bangsa. Ia pun menambahkan beberapa kritik terselubung dari Beijing.
“Sementara beberapa negara berusaha untuk menggertak negara-negara yang lebih kecil melalui intimidasi dan pemaksaan, saya perhatikan contoh kekaguman India terkait resolusi damai terhadap sengketa dengan tetangga Anda di perairan Samudera Hindia,” katanya.
Ketegangan di Laut Cina Selatan telah meningkat baru-baru ini, dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain memprotes reklamasi tanah Beijing, bersama dengan penyebaran terbaru dari rudal permukaan-ke-udara dan jet tempur di Kepulauan Paracel.
Laksamana Harris mengatakan bahwa Amerika Serikat ingin memperluas latihan angkatan laut itu dengan India setiap tahun, dalam operasi gabungan di seluruh Asia-Pasifik. Hal itu bisa menarik India langsung ke baris Laut Cina Selatan.
Reuters