Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa operasi militer Rusia di Suriah telah menelan biaya hingga 464 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar enam triliun rupiah. Anggaran itu diambil dari pos latihan militer Departemen Pertahanan.
“Operasi militer di Suriah tentu saja memerlukan pengeluaran tertentu, sebagian besar diambil dari sumber Kementerian Pertahanan. . . termasuk anggaran kementerian 2015 yang digunakan untuk latihan militer. Kami hanya mengarahkan sumber daya yang ada untuk mendukung kelompok di Suriah,” kata Putin.
Presiden Putin menambahkan bahwa belum ada cara yang lebih efektif untuk menyempurnakan kemampuan militer selain melakukan pertempuran nyata. Dalam hal ini, anggaran militer harus lebih banyak digunakan untuk menghancurkan musuh dibanding menghabiskan dana hanya untuk pelatihan.
(© Alexei Nikolskiy/Presidential press service/TASS)
Presiden Putin juga menunjukkan bahwa persenjataan Rusia telah berhasil diuji dalam pertempuran di Suriah dan pengalaman ini akan membantu meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata Rusia.
“Pengalaman ini akan membantu kami melakukan penyesuaian yang diperlukan, meningkatkan efisiensi dan keandalan perangkat militer keras, mengembangkan senjata generasi baru, meningkatkan Angkatan Bersenjata Rusia dan membangun kemampuan tempur mereka,” kata Putin.
Putin pun menegaskan bahwa kemampuan militer Rusia telah mampu untuk menjamin keamanan negaranya.
TASS
