Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Illegal Fishing dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kembali menguak kejahatan kapal Tiongkok. Kali ini dilakukan KM Kway Fey 10078 yang mencuri ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau (19/3/2016).
Proses penangkapan dilakukan Kapal Perikanan (KP) Hiu 11 berlangsung dramatis disertai adegan kejar-kejaran dengan kapal patroli penjaga pantai (coast guard) China.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membeberkan kronologi kejadian proses penangkapan kapal maling ikan KM Kway Fey 10078 di perairan Natuna, Kepri.
“Ini pengulangan penangkapan kapal China di tahun 2013 yang sempat terjadi,” ujar Susi saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Berikut detik-detik pengejaran KM Hiu 11 terhadap Kapal KM Kway Fey dengan bekingan kapal coast guard China:
1. Deteksi Target Operasi (TO) Sabtu (19/3/2016) pukul 14.15. Posisi Kapal Ikan Asing (KIA) berada di wilayah Indonesia
2. TO dikejar dan diberhentikan, tapi kapal tidak mau berhenti. Kapal Pengawas KKP lalu memberkan tembakan peringatan, namun kapal tetap berusaha melarikan diri dengan meluncur zig zag, sehingga KP Hiu 11 mendekat dan tidak bisa menghindari tabrakan
3. Tiga orang personil KP Hiu 11 melompat ke kapal tangkapan dan berhasil melumpuhkan TO. 8 ABK kapal tangkapan dipindahkan ke KP Hiu 11.
4. Pemeriksaan dan pemindahan ABK kapal tangkapan ke KP Hiu 11. Selanjutnya kapal tersebut dibawa.
5. Dalam perjalanan pengawalan, tiba tiba satu kapal coast guard China mengejar. KP Hiu 11 mencoba menghubungi lewat radio dan tidak ada jawaban, kemudian KP Hiu 11, menghubungi Lanal untuk memberitahukan kejadian tersebut
6. Kapal coast guard dengan kecepatan 25 knots, setelah mendekat, mereka menyorot dengan lampu sorot, kemudian menabrak kapal tangkapan. Setelah kapal tangkapan berhenti dan melihat ada 3 orang anggota KP Hiu 11, mereka tidak jadi naik, namun tetap mengawasi. Karena kapal tangkapan rusak, akibat ditabrak, 3 personil KP Hiu 11 memutuskan kembali ke KP Hiu 11, dan meninggalkan kapal tangkapan
“Kejadian menabraknya pada saat mau di bawa ke Natuna. Kapal coast guard nabrak kapal tangkapan tersebut,” tegas Menteri Susi.
7. Kapal Coast guard China merapat ke kapal tangkapan pada tanggal 20 Maret 2016, pukul 01.45 WIB dengan Posisi 04°09,942’N 108° 34,824’E
8. Kemudian KP Hiu 11 meninggalkan kapal tangkapan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
9. Anggota KP Hiu 11 yang on board di kapal tangkapan KM Kway Fey 10078 adalah : Puguh Widodo jabatan Serang, Apyam Mey Kabarek jabatan Masinis I, dan Ariyanto Lubis jabatan Juru Mudi
10. Saat kapal hendak di adhoc, salah satu ABK kapal tangkapan mencoba menarik kemudi, sehingga personil KP Hiu 11 a.n. Apyam Mey Kabarek mengambil alih dan memerintahkan yang bersangkutan segera duduk.
11. Proses adhock ke Natuna atau Pontianak, sesuai perkembangan situasi lapangan dan berkordinasi dengan Lanal Ranai.
“Saat yang sama, saya dapat laporan lalu saya cek ke Kalahar, kenapa kok lama belum ada berita lagi. Saya langsung SMS ke Pak Jonan pukul 11 malam untuk minta bantuan kapal KPLP yang ada di dekat situ. Jadi selain Lanal Ranai, KPLP bergerak ke lokasi kejadian,” ucap Menteri Susi.
12. Kapal tangkapan selanjutnya dikawal Lanal keluar dari perbatasan.
“Karena melihat datangnya coast guard Cina ke-2, akhirnya kapal tangkapan Kway Fey ditinggal. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan karena mereka bersenjata, Lanal mengawal kapal tangkapan keluar dari perbatasan teritori kita,” jelasnya.
13. Seluruh awak kapal pengawas selamat, dengan 8 ABK China masih dibawa oleh KP. Hiu 11 diarahkan ke pulau Tiga Natuna untk proses lebih lanjut.
14. Saat ini KP. Hiu 11 sudah mendekati Natuna, Kepri.
Menurut Menteri Susi, kapal penjaga pantai China sengaja menabrakkan kapal Kway Fey, agar kapal tangkapan tidak ditenggelamkan Indonesia. Dan pemerintah China tidak menghendaki hal tersebut, yakni pemboman atau penenggelaman kapal China oleh Indonesia.
“Karena coast guard ke-2 datang, jadi kapal tangkapan selamat. Perkiraan saya mereka tidak mau kapalnya tertangkap Satgas karena nantinya ditenggelamkan. Pemerintah China tidak berkenan kapalnya ditenggelamkan,” ujar Menteri Susi Pudjiastuti.
Sumber : Liputan6.com