Jakarta – Korban tewas akibat tiga ledakan yang menguncang ibukota Belgia, Brussels, Selasa (22/3) bertambah menjadi 34 orang dan menyebabkan sedikitnya 170 terluka, laporan media Belgia yang dikutip CNN.
Jaksa Federal Frederic Van Leeuw mengatakan terlalu dini untuk tahu persis berapa banyak yang tewas dalam aksi serangan mematikan ini. Namun media lokal RTBF melaporkan setidaknya 20 orang tewas di stasiun Metro Maalbeek dan 14 lainnya tewas di Bandara Internasional Brussels.
Salah satu dari dua ledakan bandara adalah bom bunuh diri, ujar Van Leeuw. Satu ledakan terjadi di luar pos pemeriksaan keamanan bagi penumpang dekat loket check in salah satu maskapai penerbangan.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan apa yang ditakuti negara-negara Eropa akhirnya terjadi. Dia juga mengutuk serangan tersebut sebagai aksi “blind, violent and cowardly”, yang terjadi usai penangkapan salah satu pelaku aksi teror, Salah Abdeslam di Paris, November lalu.
“Kami takut terjadi serangan teroris, dan sekarang terjadi,” ujarnya
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di di Brussels, ibu kota Belgia, Selasa (22/3/2016).
“Pejuang ISIS telah melancarkan serangan bom berseri dengan sabuk peledak dan perangkat, yang menarget bandara dan stasiun metro di pusat kota Brussels, ibu kota Belgia,” ungkap situs daring Aamaq, media yang dikelola jaringan teroris ISIS.
Serangan ke Belgia dilakukan karena negara itu terlibat dalam koalisi melawan kelompok ISIS. “Negara ini berpartisipasi dalam koalisi internasional melawan ISIS,” ungkap Aamaq.
“Para pejuang ISIS melepaskan tembakan di dalam Bandara Zaventem, sebelum beberapa dari mereka meledakkan sabuk berpeledak. Sementara itu, satu pengebom berani mati meledakkan sabuk berpeledak di stasiun metro Maelbeek,” ujar media itu dalam situs berbahasa Inggris.
Otoritas Belgia telah merilis gambar tiga terduga pelaku serangan teror di Bandara Zaventem, Brussels, Selasa.
Kantor berita Belgia menyatakan, gambar ketiga terduga diambil dari rekaman kamera pengawas di bandara. Gambar dirilis oleh polisi atas permintaan jaksa federal.
Tampak tiga pria mendorong troli dengan koper melewati area pelaporan tiket. Dua orang berambut hitam dan satu lagi memakai topi.
Tidak dijelaskan apakah semua terduga itu tewas dalam dua ledakan ini. Jaksa federal hanya menyebutkan, satu dari dua ledakan diduga akibat bom bunuh diri.
Polisi juga telah menemukan satu senjata Kalashnikov di samping mayat pelaku serangan bunuh diri.
Sumber CNN Indonesia dan Kompas.com