Pesawat tempur Tornado GR4 hampir menabrak sebuah pesawat microlight. Tornado tersebut terbang rendah dan hanya berjarak 90 m dibawah pesawat super ringan tersebut saat melakukan misi pelatihan terbang rendah di atas Headon Airfield di Nottinghamshire, Inggris.
Pesawat Tornado seharga Rp 171 milyar tersebut terbang rendah dengan kecepatan tinggi 800 km/jam dan berniat kembali ke pangkalannya, saat pilot tidak menyadari ada pesawat ringan di depannya.
Beruntung ketinggian kedua pesawat tersebut berbeda (hanya selisih 90 m) yang menghindarkan keduanya dari tabrakan fatal. Resiko tabrakan tersebut sangat tinggi karena tidak akan ada waktu bagi pilot untuk mengelak.
Hasil investigasi Dewan Airprox Inggris menyimpulkan penyebab hampir bertabrakannya kedua pesawat tersebut diakibatkan peta pesawat tempur Tornado yang ‘salah membaca koordinat’.
Menurut DewanAirprox Inggris, kejadian itu menunjukkan betapa sulitnya untuk menemukan dan melihat sebuah pesawat microlight berukuran kecil ketika terbang rendah, dan juga pentingnya untuk tetap waspada selama melakukan penerbangan.
Pilot pesawat Tornado tersebut sekarang harus menghadapi lebih banyak pelatihan setelah nyaris bertabrakan sementara peta pesawat Tornado saat ini sedang diperiksa kembali akurasinya.