Poso – Pimpinan teroris jaringan Santoso, diduga membawa persenjataan yang cukup dalam persembunyiannya di hutan di Poso, Sulawesi Tengah. Selama ini, Santoso mendapatkan pasokan senjata dari Filipina.
“Sebagian besar senjata yang dipakai kelompok teroris Santoso berasal dari Filipina,” ujar Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi, Minggu (3/3/2016).
Hal ini terungkap dari keterangan salah satu anggota Santoso, W alias F alias U alias Iron yang ditangkap di Kompleks Pasar 45 Jl Dorulong Lasut, Taman Kesatuan Bangsa, Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 28 Mei 2015 malam.
“Berdasarkan keterangan tersangka Iron, sejumlah senjata yang dipasok ke Santoso dari Filipina itu senilai Rp 130 juta,” ujarnya.
Senjata dan sejumlah logistik lainnya, di antaranya sepucuk M16 baby berikut 4 magasen, 200 butir peluru senjata M16, sepucuk senjata Barret 50 Sniper SN No 241586, 20 butir peluru M50, satu buah granat nanas, 1 unitroket mini Bukttap dengan kode Ava 0069-89, 16 butir amunisi ukuran lebih kecil dari amunisi FN 45.
Senjata api dan amunisi itu berhasil diamankan Densus 88 AT pada saat terjadi kontak senjata antara Satgas Anti Teror di Kilo, Kacamatan Poso Pesisir Utara, Poso pada tanggal 17 Agustus 2015.
Sumber : Detik.com