Dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) TNI AU ke 70, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) III, Marsma TNI Jemi Tri Sonjaya mengatakan bahwa kemungkinan besar Landasan Udara (Lanud) Soewondo akan dijadikan sebagai Pangkalan Skuadron.
“Tugas kami adalah menjaga kedaulatan di udara. Kami telah mendapat perintah untuk tetap siaga. Dan terkait pangkalan udara skuadron, itu sesuai dengan rencana strategi dari pemerintah, dari Mabes TNI AU yang masih digodok ke depannya,” kata Marsma Jemi, Sabtu (09/04).
Marsma Jemi menjelaskan bahwa pertimbangan dijadikannya Lanud Soewondo sebagai pangkalan skuadron adalah karena letaknya yang cukup strategis.
“Memang di sini cocok untuk pangkalan aju. Karena di sini besar, kemudian dekat dengan Selat Malaka. Jadi, batas-batas wilayah terjangkau. Fasilitasnya pun mendukung,” ujar Marsma Jemi.
Marsma Jemi berharap, rencana perubahan Lanud Soewondo menjadi pangkalan skuadron ini bisa segera terlaksana. Dengan demikian, tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di udara bisa terlaksana dengan baik.
Sejumlah prajurit TNI bersenjata melakukan penyergapan kepada pilot pesawat asing yang dipaksa mendarat di Lapangan Udara Soewondo, Medan, Kamis (10/4/2014). Pesawat bernomor register N543 JX berpenumpang tunggal yang dipiloti warga negara Swiss bernama Heinz Peier (65) itu dipaksa mendarat oleh pesawat tempur F-16 milik TNI AU saat masuk ke wilayah perairan Meulaboh, Aceh dalam perjalanan dari Colombo, Sri Langka menuju Singapura. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)
Tak hanya itu, Marsma Jemi pun berharap adanya penambahan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) di wilayah Kosek Hanudnas III. Alasannya, wilayah Kosek Hanudnas III kerap kali disusupi pesawat asing, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Alutsista sudah ada rencana (penambahan) dalam rencana strategisnya TNI. Itu (pesawat yang ada) akan diganti pesawat F5 yang ada di Madiun,” kata Marsma Jemi.
Akan tetapi, Marsma Jemi belum bisa memastikan karena pengadaan alutsista itu harus terlebih dahulu dibahas di Mabes TNI AU.
Tribunnews Medan