Militer Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan menggunakan “bom cyber” untuk melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Langkah itu diambil sebagai bagian dari upaya terkoordinasi demi memberikan tekanan kepada kelompok ekstrimis itu.
Wakil Menteri Pertahanan Robert Work mengatakan, ISIS telah berada di bawah tekanan besar. Menurutnya, dalam enam bulan terakhir Amerika Serikat telah menyerang posisi-posisi ISIS dan mengalahkan mereka.
Work menegaskan bahwa Amerika Serikat dan pasukan koalisi akan terus menekan ISIS dari segala arah. Pasukan koalisi akan menggunakan setiap kemampuan militer yang memungkinkan untuk mengalahkan ISIS.
Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa sekitar 40 persen dari wilayah Irak yang pernah berada di bawah kekuasaan ISIS telah dibebaskan melalui operasi pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Sindo News dan Republika Online