Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Militer Filipina Minta Jangan Bayar Uang Tebusaan ke Abu Sayyaf

Manila – Militer Filipina meminta semua pihak untuk tidak membayar uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf dalam upaya membebaskan para sandera asing, termasuk 10 warga negara Indonesia.

Pernyataan militer Filipina ini, muncul menanggapi komentar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Luhut Pandjaitan, pada Selasa, 19/4/2016 bahwa perusahaan kapal asal Taiwan yang memperjakan 10 WNI setuju membayar uang tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp14,2 miliar.

Menurut Luhut Pandjaitan negosiasi untuk penyerahan uang dan tawanan masih berlangsung dan uang akan diserahkan di lokasi tertentu.

“Angkatan bersenjata terus mendorong semua pihak untuk mematuhi adanya kebijakan anti-tebusan oleh pemerintah,” kata Juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, kepada wartawan.

Brigjen Padila mengatakan militer Filipina ingin mencegah praktik semacam ini tumbuh menjadi “industri”. Militer Filipina ingin memotong dana yang berpotensi memperkuat kelompok pemberontak Filipina.

Brigjen Padilla mengatakan ada operasi militer yang sedang berlangsung untuk menyelamatkan para tawanan. ”Keamanan korban penculikan adalah perhatian prioritas kita,” ujarnya, kepada Reuters.

Pemerintah Kanada cemas setelah dua warganya diancam akan dipenggal kelompok Abu Sayyaf pada 25 April 2016 jika uang tebusan masing-masing 300 juta peso tidak segera dibayar.

Duta Besar Kanada untuk Filipina, Neil Reeder, menyampaikan keprihatinan serius Pemerintah Kanada atas ancaman Abu Sayyaf itu.

”Kami sangat, sangat prihatin dengan situasi warga negara kita,” ujar Reeder kepada wartawan di Manila. ”Kami akan melakukan yang terbaik untuk keselamatan dan keamanan mereka dan kami berharap mereka akan aman dan sehat dan segera dibebaskan,” lanjutnya, Kamis (21/4/2016).

Sumber : Sindonews.com

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: