Bandung – Pesawat Terbang Tanpa Awak Wulung PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil memperoleh sertifikat kelaikan dari Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Selasa (26/4/2016). Unmanned Aerial Vehicle / UAV Wulung dirancang untuk kepentingan intelijen, pengawasan, dan pengintaian dengan kemampuan terbang hingga radius 100 kilometer dari pusat pengendali.
UAV ini juga mampu terbang selama 2-3 jam tanpa berhenti dengan ketinggian maksimal 5.500 kaki serta dilengkapi kamera dengan kualitas high definition yang berfungsi mengambil foto dan video dilengkapi dengan teknologi infra merah.
Dengan adanya sertifikat ini, Indonesia mulai bisa memproduksi pesawat terbang tanpa awak setelah mendapatkan sertifikat type certificate (TC) dari Indonesia Military Airworthinnes Authority (IMMA).
Sertifikat UAV Wulung itu kemudian diserahkan Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Republk Indonesia kepada PT DI, Selasa (26/4/2016).
“Ini UAV pertama Indonesia dan langkah maju untuk dunia penerbangan Indonesia. Ini penting karena kita tahu dan mendengar jika UAV digunakan di wilayah perang. Tapi Indonesia wilayah damai sehingga UAV ini untuk penerbangan sipil,” ujar Direktur Teknologi PT DI, Andi Alisjahbana, dalam penyerahan Sertifikat di kantor PT DI, Bandung, Selasa (26/4/2016).
UAV hasil karya anak bangsa, Wulung ini hasil pengembangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
UAV Wulung dirancang sebagai pesawat tanpa awak dengan kemampuan autopilot, menggunakan konsep modular composte structure, ruang akses yang luas dan perakitan yang cepat dan mudah. Pesawat tanpa awak ini mempunyai bobot maksimal 125 kilogram, kapasitas tangki bahan bakar 35 liter, menggunakan single piston engine tipe pusher bertenaga 22 Horsepower (Hp).
UAV Wulung diproduksi menggunakan proses pembuatan dan komponen yang sesuai dengan standar industri penerbangan dan kualifikasi yang berlaku untuk produk pesawat terbang.
“Program ini sudah melalui berbagai tahap, besar harapan kami kemampuan Indonesia dalam mengoperasikan UAV menjadi panutan wilayah yang lain. Insya Allah riset dari penggunaan pesawat ini juga menjadi improvment UAV dan perbaikan UAV Wulung ini sendiri,” ujar Andi Alisjahbana.
Sumber : Pontianak.tribunnews.com / Detik.com