Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah merestui pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Ia menjamin, pengadaan Sukhoi itu tak akan merugikan keuangan negara.
Kepala Departemen Kerjasama Internasional Rostec Rusia, Viktor Kladov, menjelaskan bahwa negosiasi yang akan dilakukan dengan pihak Indonesia kemungkinan akan membicarakan pemesanan hingga 18 unit pesawat.
“Kami menanti kunjungan dari Menteri Pertahanan Indonesia ke Moskow untuk menghadiri konferensi keamanan internasional. Kami akan mengadakan pertemuan di sela-sela konferensi, kami mendapatkan kemajuan ke arah ini,” ujar Kladov.
Sementara itu, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa pembelian Sukhoi Su-35 sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menurutnya, Sukhoi merupakan pesawat terbaik di dunia.
“Yang segera (dibeli) Sukhoi 35, semuanya ini harus dilakukan karena kebijakan Presiden Republik Indonesia tentang poros maritim dunia. Kita jangan lagi memunggungi laut,” kata Jenderal Gatot di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (25/04).
Jenderal Gatot menjelaskan bahwa TNI harus meningkatkan perannya dalam mengamankan semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berkaitan dengan poros maritim dunia, kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayah laut nantinya akan terbuka bagi dunia internasional.
“Dan tidak ada yang lain, kita harus memberikan keunggulan di udara,” tegas Panglima TNI.
Jenderal Gatot menambahkan, TNI akan menempatkan pangkalan angkatan udara berdasarkan ancaman dan kondisi geografis. Nantinya, akan ada pergeseran tempat yang menjadi prioritas.
CNN Indonesia