Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Menanti Next-Gen Hybrid Jet-Copter Angkatan Darat AS

Kontraktor pertahanan Lockheed Martin dan Boeing mengumumkan pengembangan SB-1 Defiant, helikopter berkecepatan tinggi yang diharapkan untuk menggantikan helikopter Black Hawk, menjelang Army Aviation Association of America summit di Atlanta.

Prototipe helikopter Lockheed-Boeing itu akan melakukan penerbangan pertama pada tahun 2017, meliputi desain rotor koaksial futuristik, dengan satu blade dipasang di atas yang lain.

SB-1 Defiant menjadi pilihan helikopter tempur bagi Angkatan Darat Amerika Serikat, menghadapi tantangan keras dari Bell Helicopter yang memproduksi hybrid V-280 Valor, satu pesawat tiltrotor yang dapat lepas landas dan mendarat seperti helikopter atau bisa memutarkan baling-baling untuk terbang cepat seperti pesawat sayap tetap. V-280 dijadwalkan melakukan penerbangan pertama pada bulan September 2017.

A Sikorsky-Boeing team is one of two building rotorcraft demonstrators for the US Army’s JMR-TD. Pictured is an artist’s rendering of their SB-1 Defiant. The companies plan to assemble their aircraft next year. (Boeing)
Menanti Next-Gen Hybrid Jet-Copter Angkatan Darat AS 1

Pada tahun 2013, Angkatan Darat Amerika Serikat meminta demonstrasi SB-1 Defiant dan V-280 Valor setelah adanya keinginan untuk mengganti seluruh armada helikopter yang berumur lebih dari satu dekade.

Tantangan bertempur di medan panas, berpasir dan pegunungan Irak dan Afghanistan memperlihatkan keterbatasan kinerja Black Hawk dan helikopter Apache AH-64. Kondisi itu menciptakan kebutuhan mendesak untuk membuat kendaraan tempur udara yang bisa terbang lebih tinggi, lebih jauh, dan lebih cepat, sementara juga membawa lebih besar muatan.

Persaingan antara SB-1 Defiant dan V-280 Valor menjadi bagian dari program US Army’s Future Vertical Lift untuk mengganti semua helikopter Angkatan Darat termasuk Black Hawk, Apache, Chinook, dan helikopter Kiowa. Penggantian seluruh armada helikopter Angkatan Darat Amerika Serikat diproyeksikan menelan biaya lebih dari 100 miliar dolar AS.

Sputnik News

Share:

Penulis: