Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda (Laksda) TNI Leonardi, menyampaikan bahwa Kementerian Pertahanan masih melanjutkan negosiasi dengan Rusia untuk pembelian jet tempur Sukhoi Su-35. Rencananya, Indonesia akan membeli delapan unit pesawat Sukhoi.
“Tapi kami masih terkendala skema pembayaran. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada solusinya,” ujar Laksda Leonardi, Jumat (20/05).
Laksda Leonardi juga mengatakan bahwa Indonesia dan Rusia masih mencari titik temu ihwal transfer teknologi. “Kami masih nego, sejauh mana dia (Rusia) mau ngasih, sejauh mana kita minta. Ini yang sedang dipertemukan,” kata dia.
Menurut Laksda Leonardi, Indonesia dan Rusia sampai saat ini memang belum menyepakati pembelian. “Semoga tidak sampai setahun sudah tanda tangan kontrak,” ujarnya.
Kementerian Pertahanan semula menginginkan pembelian satu skuadron Su-35. Namun anggaran saat ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan delapan pesawat tempur. “Satu pesawat sekitar 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,36 triliun), lengkap dengan senjata,” kata Laksda Leonardi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sempat menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo akan menyaksikan penandatanganan kontrak pembelian Sukhoi saat melakukan kunjungan ke Rusia. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemudian mengklarifikasi bahwa tidak ada acara tersebut.
Sumber: Tempo.co