Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas di kawasan Laut China Selatan. AS menuduh dua pesawat jet tempur Beijing mencegat pesawat mata-mata Washington secara tidak aman di kawasan Laut China Selatan. Hal inilah yang membuat China marah atas pengumuman Pentagon tersebut.
China balik menuduh bahwa AS melakukan operasi mata-mata di atas Pulau Hainan.
”Pesawat militer AS sering melakukan pengintaian di perairan pantai kami, mereka serius membahayakan keamanan maritim China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/5/2016).
Selain itu, China juga menuntut AS untuk menghentikan pengintaian di Laut China Selatan.
“Kami menuntut AS segera menghentikan jenis kegiatan pengintaian dekat guna menghindari insiden semacam ini terjadi lagi,” lanjut Hong Lei.
Reaksi Beijing tersebut membuat AS berusaha untuk meredakan ketegangan. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest menyatakan ada jalan diplomatik dan militer yang akanbterus konsisten bekerja mengatasi masalah.
”Sejak tahun lalu, Departemen Pertahanan (Pentagon) telah melihat perbaikan dalam cara terbang pilot militer China, konsisten dengan pedoman internasional dan konsisten dengan pengoperasian pesawat secara aman dan profesional.” Lanjut Earnest.
Ketegangan antara China dan AS berawal pada 17 Mei lalu saat dua pesawat tempur China mencegat pesawat pengintai AS EP-3 Aries, di atas Laut China Selatan. Ketegangan itu juga lanjutan dari memanasnya situasi di kawasan Laut China Selatan, di mana Beijing telah membangun pulau untuk pangkalan militer dan menegaskan kedaulatan atas sebagian besar kawasan yang disengketakan antara China dan sejumlah negara ASEAN itu.