Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pasukan Khusus AS Ikut Bertempur Di Dekat Raqqa’

Pasukan Khusus AS bertempur bahu membahu dengan pasukan Kurdi di Suriah, dan kini hanya berjarak 18 mil dari ibukota ISIS di Raqqa. Pentagon dan Gedung Putih sebelumnya bersikeras bahwa Pasukan Khusus AS berada di Suriah hanya untuk melatih dan membantu melawan ISIS, tapi foto yang beredar memperlihatkan tentara AS berperan lebih aktif dari sekedar melatih.

Foto-foto muncul pada hari Rabu, kurang dari 24 jam setelah Fatisah berhasil dibersihkan dari militan ISIS, sehingga tentara Amerika bisa telah jauh masuk ke pertempuran. Meskipun demikian, juru bicara Pentagon Peter Cook bersikeras pasukan khusus AS ‘tidak di garis depan’.

Cook menolak mengatakan di mana posisi tentara AS berada pada saat ini, tetapi para pejabat militer senior mengatakan pasukan bergerak bersama dengan pasukan pemberontak Suriah menuju Raqqa. Sebuah sumber menambahkan mungkin tentara AS sudah lebih dekat ke garis depan pertempuran daripada yang terlihat sebelumnya.

Setidaknya ada 50 Pasukan Khusus AS di Suriah, Presiden Obama pernah memerintahkan 250 pasukan khusus AS untuk bergabung dengan memberikan bantuan dan pelatihan. Seorang komandan pasukan AS yang didukung aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengatakan pasukan darat Amerika ikut ambil bagian dalam operasi dari utara Raqqa.

Sementara itu militant ISIS menggunakan rudal TOW dan mobil dengan bahan peledak untuk menyerang pasukan SDF dan pasukan AS. ISIS juga mengkonsentrasikan 2.000 pasukan di sepanjang garis depan utara dari Raqqa’ untuk menghadang serangan. ISIS tampaknya juga sudah mempersiapkan perang ini, dalam beberapa bulan terakhir mereka menggali terowongan dan melapisinya dengan bahan peledak, serta mempersiapkan bom mobil dan bersembunyi di gedung-gedung berbaur dengan warga sipil.

Pasukan SDF menegaskan serangan mereka hanya untuk merebut daerah pedesaan di utara kota Raqqa, tapi ibukota ISIS tersebut diharapkan menjadi tujuan akhir.

Turki mengecam AS setelah foto-foto tentara Amerika yang mengenakan lencana YPG muncul, Ankara menganggap pasukan kurdi YPG sebagai perpanjangan dari kelompok pemberontak PKK, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS, Inggris, NATO dan Uni Eropa .

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan hal itu ‘tidak dapat diterima’ karena sebagai sekutu Turki tetapi AS memakai lencana (musuh Turki), tapi Cook bersikeras hal tersebut hanya untuk ‘perlindungan tentara ‘.

Cook mengatakan pasukan khusus AS memakai lencana dan tanda identitas lainnya dengan beberapa pasukan sekutunya di masa lalu.
“Apa yang akan saya katakan adalah bahwa pasukan operasi khusus ketika beroperasi di daerah-daerah tertentu, mereka akan berbaur dengan masyarakat untuk meningkatkan perlindungan, keamanan mereka sendiri,” katanya.

Cavusoglu yang marah membalas, mengatakan Amerika mungkin juga akan memakai identitas dari Daesh (ISIS), al-Nusra dan al-Qaeda ketika bertugas di Suriah dan memakai atribut Boko Haram ketika mereka pergi ke Afrika.

DailyNews

Share:

Penulis: