Guna membekali kemampuan tempur di laut bagi prajurit TNI AL, Markas Komando Armada RI Kawasan Timur menggelar latihan taktis pertempuran di laut sengit, melawan sekelompok pelaku teror jaringan internasional yang mencoba membajak sebuah kapal berbendera Indonesia. Pertempuran laut ini melibatkan pasukan penyelam TNI AL serta komando pasukan katak yang mencoba membebaskan sejumlah tawanan dari tangan pembajak.
Dengan mengendarai perahu karet, sejumlah personil dari satuan penyelam TNI AL, terlibat baku tembak dengan pembajak yang berada di atas kapal. Dengan keahlian yang dimiliki, akhirnya prajurit TNI AL berhasil melumpuhkan dan merebut kapal tersebut dari para pembajak.
Di waktu yang hampir bersamaan, satu tim khusus penanggulangan teror dari komando pasukan katak TNI AL juga berhasil membebaskan seluruh kru kapal yang menjadi sandera. Dengan kemampuan yang dimiliki, tim penanggulangan teror hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja untuk melumpuhkan pelaku teror dan membebaskan semua sandera dengan keadaan selamat.
Prajurit Penyelam TNI AL menyusup untuk membebaskan tawananPemandangan dan adegan pembebasan sandera itu merupakan bagian dari simulasi dan wujud kemampuan yang dimiliki oleh prajurit TNI AL dalam latihan tempur bertemakan Bhineka Eka Bhakti 2016 di Mako Armatim. Melalui latihan dan simulasi tempur ini, prajurit TNI khususnya Angkatan Laut diharapkan selalu siap sewaktu-waktu diturunkan untuk menjaga wilayah dan kedaulatan negara Republik Indonesia. (Marksman)