Jelang perhelatan akbar Piala Eropa 2016, Perancis terus dihantui ancaman serangan bom dan berbagai teror dari kelompok ekstremis.
Piala Eropa 2016 akan berlangsung mulai 10 Juni hingga 10 Juli 2016 dan akan digelar di 10 venue. Selama hampir sebulan, Perancis bakal didatangi jutaan wisatawan penggemar sepakbola timnas Eropa. Hal ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi aparat keamanan setempat.
Salah seorang pejabat keamanan Perancis mengungkapkan kekhawatirannya dan menyatakan akan mengerahkan pengamanan maksimal. Sejauh ini, Perancis telah memobilisasi 90.000 polisi dan tenaga keamanan untuk menjaga 10 kota penyelenggara Piala Eropa. Pemerintah juga menerjunkan 10.000 serdadu untuk memperkuat keamanan saat berlangsungnya turnamen tersebut.
“Tapi sejujurnya saya masih merasa khawatir.” ungkap salah seorang pejabat keamanan Perancis.
Seperti dikutip dari Deutsche Welle, pelaku teror bisa saja menyamar atau menyusup masuk dalam arus pengungsi ke Eropa. Direktur Agen Intelijen Domestik, Patrick Calvar, mengatakan para agen telah mengetahui bahwa ISIS tengah merencanakan serangan baru dan Perancis diprediksi menjadi salah satu target utamanya.
Presiden Francois Hollande pun mengakui ancaman dan teror akan terus muncul untuk beberapa hari ke depan. Namun, pemerintahannya berjanji akan melakukan segala upaya untuk memastikan Piala Eropa tahun ini berjalan sukses.
Menanggapi kekhawatiran ini, pejabat senior antiteror Perancis sempat meminta pesta sepak bola antar negara Eropa tersebut dihentikan, jika suatu waktu terjadi insiden saat pertandingan berlangsung.
Sebagai upaya persiapan, pemerintah Perancis juga telah menggelar simulasi pengamanan di salah satu stadion yang akan dijadikan venue Piala Eropa 2016, yaitu Olympic Park, Lyon, Perancis, Selasa (7/6/2016). Simulasi antiteror ini menjadi bukti nyata bahwa pihak keamanan Perancis tidak main-main untuk mengantisipasi dan menghadapi aksi teror selama turnamen berlangsung.
Laga Piala Eropa 2016 akan dibuka dengan pertandingan antara Perancis versus Rumania di Stadion de France. Arena tersebut sempat menjadi lokasi serangan teror dalam laga persahabatan antara Perancis dan Jerman November 2015 lalu.