Pasukan militer Pakistan terlibat bentrok dengan tentara Afghanistan di perbatasan utama di akhir Khyber Pass, Minggu malam waktu setempat. Kedua negara saling menyalahkan terkait penyebab pertempuran yang mulai pecah sekitar pukul 21.00 itu.
”Saat ini, kami telah menyepakati gencatan senjata dengan Pakistan. Kami berharap masalah ini akan berakhir melalui saluran diplomatik,” kata kepala eksekutif Pemerintah Afghanistan, Abdullah Abdullah, seperti dikutip dari Reuters, Senin (13/06).
Hubungan kedua negara yang bertetangga ini tengah “memanas” selama beberapa bulan terakhir. Kabul menuduh Islamabad telah menyembunyikan gerilyawan yang berusaha menggulingkan Pemerintah Afghanistan, termasuk anggota jaringan Haqqani.
Pakistan membantah mendukung militan. Sebaliknya, Pakistan menyatakan sedang membangun gerbang perbatasan di dekat Torkham, satu kota di Pakistan yang dekat dengan perbatasan Afghanistan, untuk mencegah gerilyawan keluar masuk dari Afghanistan ke Pakistan.
”Dalam rangka untuk memeriksa gerakan teroris melalui Torkham, Pakistan membangun satu gerbang di perbatasan (kami) sendiri sebagai kebutuhan untuk memeriksa gerakan yang tidak diinginkan dan ilegal,” kata militer Pakistan.
Komandan polisi di perbatasan Afghanistan timur, Ayub Hussainkhil, menjelaskan bahwa pertempuran di Gerbang Torkham berhenti pada hari Senin pukul 05.00 dini hari waktu setempat.
Dalam kejadian bentrok itu, seorang tentara Afghanistan menjadi korban jiwa dan enam orang lainnya terluka. Sementara di pihak Pakistan, seorang tentara mengalami luka-luka.
Sumber: Sindo News