Perang antara Korea Utara dan Korea Selatan tidak hanya dilakukan dengan menunjukkan kekuatan alutsista, sistem persenjataan, dan tentara kedua negara. Baru-baru ini Korsel menemukan indikasi bahwa pemerintah Korut telah melakukan serangan terhadap sistem komputer di Korsel.
Pemerintah Korsel menerima laporan sebanyak 140.000 komputer yang sebagian besar milik konglongmerat telah diretas. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata serangan itu berasal dari sebuah situs internet yang berada di Ibu Kota Korut. Ini adalah bukan kali pertama pihak Korut berusaha melakukan peretasan jaringan sistem komputer di Korut.
Tahun 2013, serangan cyber Korut diketahui telah meretas sistem komputer bank di Korsel, akibatnya selama satu minggu sistem komputer sejumlah bank di Korsel terpaksa dibekukan. Maret 2016 seorang agen mata-mata Korsel berhasil mencegah upaya peretasan sistem jaringan komputer di Korsel yang akan menyerang sistem transportasi. Sementara itu, pihak Korut membantah semua tuduhan yang ditujukan kenegaranya.