Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pertemuan Obama dengan Dalai Lama, Memantik Kemarahan China

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Rabu (15/6) dipastikan bertemu dengan Dalai Lama di Gedung Putih. Pertemuan tertutup antar dua tokoh dunia itu tetap dilakukan kendati sebelumnya Barrack Obama telah mendapatkan peringatan keras dari China, agar menghindari tatap muka dengan pemimpin agama Buddha Tibet tersebut.

Obama bertemu Dalai Lama di Gedung Putih (foto. panorama.am)
Pertemuan Obama dengan Dalai Lama, Memantik Kemarahan China 1

Seperti diberitakan Reuters, pertemuan Obama Dalai Lama dilakukan pada pukul 10.15 waktu setempat. Pertemuan ini diperkirakan akan memicu kemarahan China yang menganggap Dalai Lama adalah pemimpin separatis.

Sebelumnya pemerintah Beijing telah memperingatkan AS untuk tidak lagi menerima Dalai Lama. Peringatan ini telah berkali-kali disampaikan, namun Obama tetap menemui Dalai Lama yang saat ini hidup di pengasingan, di kota bukit India, Dharamshala.

Sumber di Gedung Putih mengatakan pertemuan Obama dengan Dalai Lama, dipastikan akan membuat marah Cina, yang selama bertahun-tahun telah berusaha mengucilkan pemimpin spiritual Tibet itu.

Sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang memperingatkan, Dalai Lama akan membuat AS mendukung misinya untuk memecah belah Tiongkok.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang memperingatkan Obama afar tidak bertemu Dalai Lama (foto. rushincrash.com)
Pertemuan Obama dengan Dalai Lama, Memantik Kemarahan China 2

“Dalai Lama ke-14 sering menggunakan kedok agama di ranah internasional untuk menjajakan posisi politiknya demi memecah belah China,” kata Lu Kang.

“Kami mendesak agar tidak ada negara atau pemerintah yang memberikan dia ruang untuk aktivitas tersebut dan tidak melakukan tindakan apa pun yang sudah pasti akan ditentang oleh 1,3 miliar rakyat China,” lanjut dia lagi.

Pemerintah Beijing menganggap biksu berusia 80 itu berupaya memerdekakan Tibet dari China. Namun Peraih Nobel Perdamaian 1989 itu berulang kali menyatakan bahwa dia hanya menuntut otonomi khusus dan kebebasan beragama di daerah tersebut.

Dalai Lama memilih meninggalkan Tibet yang telah dikuasai China pada tahun 1959 dan kemudian hidup di pengasingan. Menyusul upaya Dialog antara Dalai Lama dan pemerintah pusat China yang tidak pernah membuahkan hasil, bahkan terjadi deadlock pada tahun 2010. (marksman/ sumber : voaindonesia.com, cnnindonesia.com dan republika.co.id)

Share:

Penulis: