Pada hari Jumat (17/06) kemarin, Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) merayakan Hari Ulang Tahun yang ke-60. Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, bertindak langsung sebagai inspektur upacara.
Dalam acara yang diadakan di Apron Hanggar Lanudal Juanda itu, para penerbang matra laut menampilkan aksi terbang harmoni. Para penerbang TNI Angkatan Laut mengudara selama satu jam menggunakan enam pesawat Bonanza G-36. Mereka yang tergabung dalam skuadron 200 tersebut melakukan formasi delta six untuk membuka pertunjukan.
Kemudian, para penerbang melakukan formasi break off, arrow formation, dan syncro split. Atraksi yang terlihat paling berbahaya adalah syncro head-to-head, dua pesawat terbang rendah dari arah berlawanan.
Laksamana Ade Supandi menyampaikan bahwa saat ini pesawat yang dimiliki hanya sebagai pesawat latih. Namun nantinya, TNI Angkatan Laut berencana menambah Alutsista yang dimilikinya.
“Ke depan kita bakal tambah pesawat-pesawat yang jauh lebih canggih. Juga, helikopter anti kapal selam dan kapal permukaan,” kata Laksamana Ade, Jumat (17/06).
Laksamana Ade Supandi menjelaskan bahwa kekuatan udara TNI Angkatan Laut menjadi tulang punggung pertahanan negara sehingga Indonesia disegani sebagai negara maritim. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan TNI Angkatan Laut dalam misi perdamaian dan penyelamatan.
Selain akrobatik pesawat, acara ulang tahun tersebut juga menyajikan drama serangan teroris yang ingin membajak pesawat milik TNI Angkatan Laut. Terdengar banyak suara tembakan, sebelum akhirnya para teroris mampu dilumpuhkan dan pesawat bisa lepas landas.
Sumber: Jawa Pos