Rusia mengirimkan lebih dari 25 ton bantuan kemanusiaan bagi warga Suriah, Minggu (19/6/2016). Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bantuan dikirimkan ke keluarga-keluarga di provinsi Homs dan Aleppo, serta di Deir ez-Zor, Suriah, wilayah yang kini telah dikepung kelompok militan ISIS. Bantuan bagi warga Suriah tersebut berisi bahan pangan berupa tepung, set makanan lengkap dengan lauk pauk serta makanan manis lainnya.
Berdasarkan keterangan dari pusat rekonsiliasi Rusia yang berbasis di Hmeymim, Suriah, penduduk Mharram al-Fauqani (provinsi Homs) dan Fajdan (Aleppo) telah menerima 8 ton kargo bantuan, yang berisi tepung, produk makanan dan kembang gula. Maskapai penerbangan Abakan Air Rusia telah menurunkan 18 ton kargo bantuan kemanusiaan PBB di Deir ez-Zor, wilayah yang kini telah dikepung oleh ISIS.
Sebelumnya, Sabtu (18/6/2016), Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu telah memerintahkan pangkalan udara Hmeymim untuk membantu meningkatkan kiriman bantuan kepada penduduk Suriah, terutama bagi mereka yang terjebak di permukiman yang dikepung oleh teroris.
Kondisi warga Suriah terutama para pengungsi kini memang semakin memprihatinkan. Sejak perang saudara di Suriah pecah pada tahun 2011, jumlah pengungsi korban perang terus bertambah. Sejak saat itu pula, kekerasan terus terjadi di Suriah. Sedikitnya 250.000 warga Suriah meninggal dalam konflik yang mulai terjadi pada bulan Maret 2011. Sekitar 11 juta orang lainnya pun terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya, empat juta orang melarikan diri ke luar negeri, termasuk orang-orang yang melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa.
Amerika Serikat dan Rusia memang telah mengumumkan gencatan senjata di Suriah, yang berlaku mulai tengah malam tanggal 27 Februari 2016. Namun pernyataan gencatan senjata tersebut tidak memasukkan kelompok ISIS dan Front Nusra terkait al-Qaida.