Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pertanda Gawat…Tim Densus 88 Turun Pantau Jawa Timur

Pernyataan tersebut muncul dari Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang mengaku menerima informasi bahwa saat ini Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri tengah memantau puluhan orang yang diduga terlibat terorisme di sejumlah daerah di provinsi Jawa Timur.

“Informasi yang saya terima, ada puluhan orang kelompok radikal kini dalam pemantauan Densus. Mereka yang dipantau tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu, 19 Juni 2016.

Saifullah Yusuf/ Gus Ipul ingatkan warga Jawa Timur untuk menjaga keamanan antisipasi teroris(foto: TEMPO/Aris Novia Hidayat)
Pertanda Gawat...Tim Densus 88 Turun Pantau Jawa Timur 1

Tidak hanya memantau dari jauh, kata dia, namun tim yang khusus menangani kasus terorisme itu cukup ketat mengawasinya, bahkan menjadi perhatian khusus.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, sejumlah orang yang diduga terlibat gerakan radikalisme saat ini tidak hanya berasal dari jaringan lama, namun beberapa di antaranya orang baru. “Operasi Densus di Surabaya beberapa hari lalu, informasinya dari jaringan baru,” ungkapnya.

“Seperti saat penangkapan terduga teroris di Surabaya beberapa waktu lalu. Dia adalah narapidana narkoba, tapi keluar malah terlibat gerakan radikalisme,” ucap mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.

Salah satu upaya yang harus dilakukan, lanjut dia, menghindarkan narapidana terorisme dengan tahanan lain, termasuk usulan membuat rumah tahanan khusus kasus terorisme.

Sejumlah anggota tim densus 88 Mabes Polri yang diturunkan ke Jawa Timur. (istimewa)
Pertanda Gawat...Tim Densus 88 Turun Pantau Jawa Timur 2

“Gubernur Jatim Soekarwo sudah mengusulkannya ke Kementerian Hukum dan HAM. Semoga ada jalan keluar karena jangan sampai gerakan radikalisme ini menjadi semakin besar dan merekrut anggota baru di tahanan,” kata salah seorang ketua PBNU tersebut.

Selain itu, Gus Ipul juga mengajak semua pihak bekerja sama dan pro aktif mencegah munculnya gerakan radikalisme yang dimulai dari lingkungan tempat tinggalnya, terutama menggalakkan gerakan peduli tetangga.

Sebelumnya, pada Rabu (8/6), Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah mengamankan empat terduga teroris di tiga lokasi berbeda di Surabaya, yaitu di Lebak Timur (tempat kos), Kalianak (warung) dan Lebak Agung (tempat kos). Empat orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus teror dan kini ditahan. Mereka ialah PHP, BR, FN, dan S. Sementara satu orang, NH, hanya dimintai keterangan sebagai saksi.

Semenetara dari tiga lokasi penggerebekan tersebut, petugas menyita sejumlah bom rakitan yang siap diledakkan, senjata api laras panjang, senjata api rakitan lengkap dengan peluru, sangkur, pemicu bom, serta bahan kimia dan pembuat bom lainnya. (marksman/ sumber  : antaranews.com dan viva.co.id)

Share:

Penulis: