Pemerintah Malaysia mengeluarkan pernyataan yang berbeda dengan pernyataan sebelumnya terkait pencegatan Pesawat militernya oleh jet tempur Indonesia. Malaysia kini membantah pesawat C-130 miliknya, dicegat oleh dua pesawat jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara.
Dikutip dari The Diplomat, Selasa (28/6/2016), Menteri Pertahanan Malaysia, Dato Seri Hishamuddin Hussein, menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia membantah pencegatan pesawatnya oleh jet tempur Indonesia di atas perairan Natuna pada hari Minggu (26/062016).
”Harus dicatat bahwa MEGA 207 (panggilan dari pesawat C-130 Malaysia) tidak dicegat oleh TNI-AU Indonesia. ini hanyalah identifikasi visual dari pesawat kami. Sebuah pencegatan memerlukan aksi penurunan paksa dari pesawat RMAF, dan itu tak terjadi.” bunyi pernyataan Hishamuddin.
Bunyi pernyataan bantahan pencegatan tersebut mengacu pada laporan Jenderal Roslan Saad, Kepala Angkatan Udara Malaysia ((RMAF-Royal Malaysian Air Force). Jenderal Roslan hanya menyatakan akan menyelidiki lebih dulu dan enggan menyebut adanya pencegatan pesawat militer.
Hishammudin menceritakan kronologis kejadian yang bermula saat pesawat militer Malaysia terbang dari pangkalan udara Subang Air Force pukul 10.00 waktu setempat untuk misi pelatihan. Menurutnya penerbangan itu telah dijadwalkan oleh pihak Labuan Air Force Base. Kemudian pada pukul 12.03, pesawat dicegat oleh dua jet F-16 TNI Angkatan Udara.
Pencegatan dilakukan tepat pada titik 24 mil dari Kepulauan Natuna. Tepatnya pada ketinggian 23 ribu kaki sesuai dengan catatan Lalu Lintas Collision Avoidance System (TCAS). Pesawat militer Malaysia mencoba menghubungi kedua jet tempur milik Indonesia tersebut, tapi gagal.
Pihak Malaysia mengklaim terbang di wilayah perbatasan Indonesia adalah haknya. Karena itu, Hishammudin mengaku akan mengambil tindakan apapun untuk merespon kejadian ini
Padahal sebelumnya, Pejabat tinggi Malaysia mengakui peristiwa pencegatan Pesawat Militernya oleh dua jet tempur TNI Angkatan Udara di atas Kepulauan Natuna.