Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Kritik Merkel Soal Rudal Iran

Kanselir Jerman Angela Merkel mengkritik pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan Iran. Di hadapan Parlemen Jerman, Bundestag, Merkel mengatakan upaya Iran tidak sesuai dengan komitmen mereka terhadap kesepakatan nuklir yang dicapai akhir 2015 lalu. Iran seharusnya bisa menahan diri hingga beberapa tahun ke depan.

“Peluncurkan rudal yang dilakukan oleh Iran awal tahun ini tidak konsisten dengan resolusi PBB yang mendesak Iran untuk menahan diri selama 8 tahun dari pengembangan rudal yang berpotensi membawa senjata nuklir,” ujar Merkel, seperti dilansir Al-Arabiya, Minggu (10/7/2016).

Sejak awal tahun 2016, Iran memang telah beberapa kali melakukan uji coba rudal. Mayoritas rudal yang diuji coba oleh Iran adalah rudal balistik, baik jarak menengah maupun jarak jauh.

Akhir April 2016 lalu, Iran berhasil melakukan uji rudal balistik jarak jauh, yang memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer. Uji rudal balistik tersebut sangat akurat dan margin kesalahannya hanya sekitar 8 meter.

“Kita bisa memandu rudal balistik ini. Ia meninggalkan atmosfer bumi, lalu balik lagi, dan menyerang target tanpa kesalahan,” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran itu seperti dirilis IRINN.

Sebelumnya, pada Maret lalu, Iran menguji dua rudal balistik jarak pendek, menengah dan jauh antara 300 km hingga 2.000 km dari sebuah pangkalan bawah tanah. Salah satu rudal balistik itu bertuliskan kata-kata dalam bahasa Ibrani, yakni “Israel harus dimusnahkan”.

Menurut pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya mengatakan, pengembangan rudal balistik adalah kunci bagi masa depan Republik Islam Iran jika ingin menjaga kekuatan pertahanan dan menangkal ancaman para musuh.

Rangkaian uji coba rudal balistik itu telah memicu kritik dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis dan Jerman. Mereka mengatakan uji coba melanggar resolusi PBB dan menyerukan Dewan Keamanan untuk mengatasinya.

Share:

Penulis: