Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Karena Mengamuk, Adik Abu Bakar Ba’asyir Terpaksa dipindah ke Lapas Tuban

Abu Noim Ba’asyir, terpidana kasus terorisme yang merupakan adik kandung Abu Bakar Ba’asyir dipindahkan ke lapas kelas II B Kabupaten Tuban, Jawa timur, sabtu malam (9/7) setelah membuat  kegaduhan di Lapas  Pamekasan, Madura lantaran permintaannya untuk disediakan bilik asmara tidak terpenuhi.

Proses pemindahan terpidana teroris dikawal petugas kepolisian bersenjata lengkap. (Istimewa)

Prosesi pemindahan terpidana teroris, Noim Ba’asyir di lapas kelas II B Kabupaten Tuban, Jawa  Timur dari Lapas Kabupaten Pamekasan Madura, dilakukan dengan penjagaan ekstra ketat oleh 16 petugas kepolisian dari Polres Tuban, yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap dan rompi anti peluru.

Adik kandung Abu Bakar Ba’asyir ini dipindahkan ke Lapas Tuban dengan menggunakan mobil ambulans pemasyarakatan berwarna putih dengan nopol B 1633 SHX, yang dikawal satu unit Toyota Kijang warna perak bernomor Polisi M 429 AP dan Suzuki Ertiga warna putih dengan nomor Polisi F 331 TI.

Iring-iringan rombongan tiba di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Tuban, pada minggu dini hari (10/7)  sekitar  pk. 01.00. Kedua mata terpidana teroris ini ditutup lakban hitam serta kedua tangannya posisi dibelakang terborgol.

Tidak ada yang bisa dikonfirmasi terkait pemindahan ini, lantaran pihak kepolisian dan pihak lapas Kabupaten Tuban masih bungkam dengan alasan demi keamanan.

Pemindahan terpidana teroris menggunakan mobil ambulans.

Namun menurut sumber di Kepolisian menyebutkan pemindahan itu dilakukan setelah pihak Lapas Pamekasan menerima ancaman dari terpidana Noim Ba’asyir. Ancaman tersebut dilontarkan terpidana karena pihak lapas tidak menyediakan ruang bilik asmara ketika terpidana dijenguk istrinya.

Saat itu, terpidana mengancam akan mengerahkan teman-temannya dan akan melakukan penyerangan. Akibat kericuhan ini, terpidana akhirnya dipindahkan dari lapas pamekasan ke Lapas Tuban. Adik Abu Bakar Ba’asyir ini ditangkap oleh tim Densus 88 anti terror pada tahun 2013 lalu di rumahnya di Solo Jawa Tengah setelah ia diduga terlibat aksi terorisme di sejumlah tempat. (marksman)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: